Rabu 04 Oct 2023 23:25 WIB

Kembangkan Bisnis, Japnas Minta Pengusaha Pahami Dinamika Ekonomi Global

Japnas berharap Presiden terpilih di 2024 bisa fokus ke sektor riil dan UMKM

Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) menggelar Musyawarah Nasional Khusus (Munassus) 2023.
Foto: dok istimewa
Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) menggelar Musyawarah Nasional Khusus (Munassus) 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) menggelar Musyawarah Nasional Khusus (Munassus) 2023. Ketua Umum Japnas Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan  dalam menghadapi dinamika tahun politik pada 2024 mendatang, agar seluruh anggota Japnas bisa semakin kreatif dan jeli dalam melihat opportunity yang ada dalam menjalani bisnisnya.

Dia pun berharap siapapun Presiden yang terpilih nantinya, bisa fokus ke sektor riil dan UMKM. "Kita berharap siapa yang jadi pemimpin ke depannya,  bisa fokus ke sektor riil dimana sektor tersebut merupakan penunjang bagi perekonomian nasional. Dan, fokus ke sektor UMKM sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional," kata dia melalui siaran pers, Rabu (4/10/2023).

Pada Musyawarah Nasional Khusus 2023 yang digelar kali ini, Jaringan Pengusaha Nasional juga menjalin kerjasama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji atau BPKH dan LKPP.

Pada kesempatan sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan, perkembangan bisnis digital nasional menempatkan Indonesia pada peringkat 71 dalam Indeks Sistem Wirausaha Digital Global (GIDES).

"Dalam aspek jejaring, dukungan dan SDM, Indonesia telah memiliki keunggulan di ASEAN sehingga memiliki kesempatan besar untuk terus melakukan transformasi bisnis digital," jelasnya saat membuka Musyawarah Nasional Khusus (Munassus) Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) di Jakarta Selatan, Rabu (04/10/2023).

Mengutip hasil riset Asian Development Bank (2022), Menkominfo menyatakan transformasi digital juga memberi kesempatan bagi bisnis untuk mengadopsi berbagai teknologi yang dapat dimanfaatkan berbagai lini, sehingga membantu pertumbuhan bisnis.

"Transformasi digital membantu pelaku bisnis dalam mempertahankan kegiatan usahanya serta menumbuhkan bisnis baru," ujarnya.

Oleh karena itu, Menteri Budi Arie mendorong penerapan transformasi digital sesuai dengan kebutuhan. 

"Pemanfaatan teknologi digital harus relevan dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement