Kamis 05 Oct 2023 04:21 WIB

Bagaikan Punya Pohon Uang, Amalkan Shalawat Ini

Amalkan shalawat pohon uang (syajaratun nuqud) agar rezeki lancar.

Rep: Rumah Berkah/ Red: Partner
.
Foto: network /Rumah Berkah
.

Bagaikan Punya Pohon Uang, Amalkan Shalawat Ini

Sahabat Rumah Berkah yang dirahmati Allah.

Bagi kebanyakan orang, hidup serba kekurangan itu memang amat sangat tidak mengenakkan. Bagaimana tidak, mau atau pengen sesuatu namun tak bisa memiliki karena tak punya uang. Mau beli rumah tapi nggak punya uang. Mau beli mobil, gaji tidak cukup dan uang pun kurang. Mau punya toko, uang tak punya. Mau ke rumah sakit, juga tak punya uang. Pendek kata, ketiadaan materi, khususnya uang, memang menjadi persoalan mendasar bagi manusia.

Nah, sahabat Rumah Berkah, apakah kalian pernah mengalami kondisi seperti ini? Atau mungkin saat ini memang sedang kesulitan. Boro-boro mau beli sesuatu apalagi kendaraan impian, utang saja masih menumpuk.

Lalu adakah solusinya? Berikut ini, bacaan shalawat yang diijazahkan oleh Syekh Al Habib Saggaf kepada umat Islam. Apa shalawatnya? “Pendek saja, baca dan amalkan shalawat syajaratun nuqud, maka kita seperti punya pohon uang sendiri di depan rumah,” ujar Al Habib Saggaf.

Dan siapa yang istiqomah mengamalkannya, niscaya Allah SWT akan senantiasa memberikan kelancaran rezeki untuknya. Utangnya bisa lunas dengan cepat. “Intinya, istiqomah mengamalkan shalawat syajaratun nuqud,” terangnya.

Apa sih shalawat syajaratun nuqud (pohon uang) itu? Berikut ini bunyi shalawat syajaratun nuqud tersebut.

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد

Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhammad wa ‘Ala Aali Sayyidina Muhammad

Artinya: "Ya Allah semoga rahmat senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan juga kepada Keluarga Nabi Muhammad.”

Cara mengamalkannya, kata Al Habib Saggaf adalah dengan membaca shalawat syajaratun nuqud ini sebanyak 400 kali, sehabis shalat Isya atau sebelum Shubuh. Maksudnya, shalawat ini boleh di baca antara Shalat Isya hingga sebelum masuk waktu shalat Shubuh.

Artikel Terkait:

Berkah Maulid, Keluarga Yahudi Masuk Islam

Keutamaan Membaca Shalawat Nabi

Negeri yang Diazab Allah

Kisah Kehancuran Kaum Tsamud

Adapun keutamaan membaca shalawat tentu sangat banyak sekali. Di antaranya:


1. Allah dan Malaikat Bershalawat untuk Nabi

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab ayat 56).

2. Mendapat kebaikan sholawat 10 kali lipat dari Allah

Sebagaimana sabda Rasulullah, “Barang siapa yang bersholawat kepadaku 1 kali, Allah akan memberikan balasan sholawat kepadanya 10 kali.” (HR. Muslim)

3. Terkabulnya segala doa

Hal ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bersabda:

Sesungguhnya seseorang yang meminta sebuah kebutuhan, tapi dia tidak bersholawat kepadaku setelah menyatakan permintaannya maka permohonannya akan dikembalikan. Namun jika dia telah bersholawat kepada ku maka hajatnya akan dipenuhi, doanya akan dikabulkan, dan pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya.” (HR. An-Nasai).

4. Dapat menerima syafaat dari Nabi SAW pada hari akhir

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa memperbanyak bacaan sholawat kepadaku maka sesungguhnya, aku akan memberikan syafaat untuk kalian menurut kadar bacaan sholawat tersebut.” (HR. Muslim).

Artikel Terkait:

Berkah Maulid, Keluarga Yahudi Masuk Islam

Keutamaan Membaca Shalawat Nabi

Negeri yang Diazab Allah

Kisah Kehancuran Kaum Tsamud


5. Sholawat merupakan amalan agar bisa masuk surga

Rasulullah bersabda, “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).

(syahruddin el-fikri/RB).

sumber : https://rumahberkah.republika.co.id/posts/238672/bagaikan-punya-pohon-uang-amalkan-shalawat-ini
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement