Kamis 05 Oct 2023 17:27 WIB

Saingi Hubble, Cina Segera Luncurkan Teleskop Luar Angkasa

Wahana itu dikenal dengan nama Chinese Survey Space Telescope (CSST).

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Cina segera meluncurkan teleskop Xuntian yang dirancang untuk mengungguli Teleskop Luar Angkasa Hubble milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA)./ilustrasi
Foto: nasa
Cina segera meluncurkan teleskop Xuntian yang dirancang untuk mengungguli Teleskop Luar Angkasa Hubble milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA)./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Cina sedang mempersiapkan proyek besar yang tidak hanya menambah agenda penelitian astronomi negaranya, namun juga meningkatkan kompleks stasiun luar angkasa mereka. Wahana luar angkasa Cina yang diberi nama Xuntian dijadwalkan untuk meluncur tahun depan. 

Nama “Xuntian” secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai “menyurvei langit” atau “survei surga.” Kendati diberi nama Xuntian, wahana tersebut dikenal dengan nama Chinese Survey Space Telescope atau Chinese Space Station Telescope (CSST). 

Baca Juga

CSST berukuran bus ini memiliki kaca spion utama berdiameter dua meter. Teleskop luar angkasa ultraviolet-optik ini akan mengorbit dengan stasiun luar angkasa Tiangong di negara tersebut. Observatorium ini memiliki masa misi nominal 10 tahun, tetapi tugas luar angkasa observatorium dapat diperpanjang. 

Dilansir Space, Kamis (5/10/2023), Xuntian dirancang untuk mengungguli Teleskop Luar Angkasa Hubble milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Fasilitas orbit besar ini akan mengorbit di dekat stasiun luar angkasa Cina dan dapat dirombak dari waktu ke waktu oleh wahana antariksa Cina. 

Wakil Direktur China Manned Space Agency Lin Xiqiang menyatakan bahwa observatorium di orbit Xuntian diharapkan dapat membuat terobosan dalam kosmologi, materi gelap dan energi gelap, galaksi Bima Sakti dan galaksi tetangga lainnya, pembentukan dan evolusi bintang, serta exoplanet. Lin juga mengatakan teleskop resolusi tinggi tersebut akan melakukan pengamatan survei lapangan dalam dengan luas 17.500 derajat persegi, serta melakukan pengamatan halus terhadap berbagai jenis benda langit. Xuntian dibekali dengan kamera 2,5 miliar piksel. 

Dalam sebuah wawancara dengan China Central Television (CCTV), Zhou Jianping, kepala perancang program China manned space, mengatakan teleskop Xuntian telah menjadi proyek ilmiah paling penting sejak peluncuran program stasiun luar angkasa Cina. 

“Ini adalah fasilitas ilmiah yang sangat ditunggu-tunggu oleh komunitas astronomi Cina, dan fasilitas ilmiah yang mewakili teknologi tinggi astronomi tingkat negara bagian,” kata Zhou. 

Zhou menambahkan teleskop ini juga merupakan yang paling canggih dalam hal kemampuannya menghasilkan gambar dalam spektrum ultraviolet di antara semua proyek penelitian teleskop yang sedang berjalan di dunia. 

“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perkembangan astronomi, memajukan penelitian astronomi negara kita ke tingkat internasional dan membantu para astronom Cina menjadi kekuatan terdepan di bidang ini,” ujarnya. 

Selain itu, teleskop luar angkasa Xuntian “generasi pertama” terdiri dari lima instrumen observasi, termasuk modul Xuntian, modul terahertz, pencitra multisaluran, spektograf medan integral, dan koronagraf pencitraan exoplanet. Modul Xuntian, kamera dengan bidang pandang luas, akan memakan banyak waktu pengamatan. 

Di sisi lain,teleskop ini diharapkan akan diluncurkan ke orbit Bumi tahun depan dengan menggunakan roket Long March 5B, Xuntian dapat memperoleh pemandangan panorama alam semesta definisi tinggi yang memiliki resolusi spasial yang kira-kira sama dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble. Namun, orbiting eye milik Cina memiliki bidang pandang 300 kali lebih besar dari Hubble. 

Bidang pandang adalah luas langit yang dapat dilihat oleh teleskop dalam satu waktu. Dalam sebuah wawancara tahun lalu dengan kantor berita Xinhua milik pemerintah Cina. Li Ran, ilmuwan proyek Sistem Reduksi Data Ilmiah CSST, menggunakan analogi pencitraan sekawanan domba untuk menunjukkan kemampuan CSST.  “Hubble mungkin melihat seekor domba tetapi CSST melihat ribuan domba, semuanya dalam resolusi yang sama,” kata Li. 

Selain itu, Xuntian akan tetap berada di orbit yang sama dengan stasiun luar angkasa untuk penerbangan dan observasi independen jangka panjang. Pesawat ini dirancang untuk berlabuh sementara di stasiun luar angkasa untuk pasokan langsung, pemeliharaan, dan peningkatan oleh astronaut Tiangong, kata Lin. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement