Kamis 05 Oct 2023 05:20 WIB

Pelaku Pengeboman di Turki Berasal dari Suriah

Polisi Turki menembak mati salah satu pelaku pemboman.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Pasukan keamanan Turki bekerja di lokasi serangan bom dekat Kementerian Dalam Negeri di Ankara, Turki, 01 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/NECATI SAVAS
Pasukan keamanan Turki bekerja di lokasi serangan bom dekat Kementerian Dalam Negeri di Ankara, Turki, 01 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki pada Rabu (4/10/2023) mengatakan, dua tersangka militan Kurdi yang tewas saat melakukan serangan di Ankara telah dilatih di Suriah. Menteri Luar Negeri Hakan Fidan mengatakan, Turki kini mempunyai hak untuk menyerang sasaran Kurdi yang lebih luas di Suriah dan Irak sebagai pembalasan atas serangan bom di gedung pemerintahan di Ankara.

Polisi Turki menembak mati salah satu pelaku pengeboman. Sementara yang lainnya tewas dalam ledakan bunuh diri di luar Kementerian Dalam Negeri Turki. Dua polisi terluka dalam insiden tersebut.

Baca Juga

“Sebagai hasil kerja pasukan keamanan kami, menjadi jelas bahwa kedua teroris tersebut berasal dari Suriah dan dilatih di sana,” kata Fidan dalam komentar yang disiarkan televisi.

“Mulai sekarang, semua infrastruktur, fasilitas besar, dan fasilitas energi milik (kelompok bersenjata Kurdi) di Irak dan Suriah adalah target sah pasukan keamanan kami," ujar Fidan.

Cabang milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) Kurdi mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kementerian Dalam Negeri pada Ahad (1/10/2023). Ini merupakan serangan pertama di Ankara sejak 2016.

Turki melakukan serangan udara terhadap sasaran PKK di Irak beberapa jam setelah pemboman. Komentar Fidan menunjukkan bahwa Turki dapat memperluas serangan udaranya hingga mencakup Suriah yang dilanda perang.

Suku Kurdi di Suriah telah membentuk wilayah semi-otonom di utara dan timur negara itu. Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS), atau tentara de facto Kurdi di wilayah tersebut, memimpin pertempuran yang mengusir pejuang ISIS di Suriah pada 2019.

Namun, Turki memandang Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang mendominasi SDF sebagai cabang dari PKK. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkali-kali mengancam akan memperluas serangan terhadap YPG. Turki dan sekutu Baratnya menetapkan PKK sebagai organisasi teroris.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement