Kamis 05 Oct 2023 07:20 WIB

Netanyahu: Iran tidak akan Halangi Normalisasi Diplomatik Israel-Arab Saudi

Iran sebut pendekatan yang harus dipakai dalam menghadapi Israel adalah perlawanan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Iran tidak akan menjadi penghalang negaranya dalam mengupayakan normalisasi diplomatik dengan Arab Saudi.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Iran tidak akan menjadi penghalang negaranya dalam mengupayakan normalisasi diplomatik dengan Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Iran tidak akan menjadi penghalang negaranya dalam mengupayakan normalisasi diplomatik dengan Arab Saudi. Iran dan Saudi diketahui telah memulihkan hubungan diplomatik setelah menyepakati perjanjian rekonsiliasi pada Maret lalu.

“Sementara rezim teroris (Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali) Khamenei menabur kehancuran dan pembantaian, Israel berupaya untuk mendorong kemajuan dan perdamaian,” ujar Netanyahu dalam sebuah rekaman video, dikutip laman Middle East Monitor, Rabu (4/10/2023).

Baca Juga

“Sama seperti Iran tidak menghalangi kami mencapai Abraham Accords, Iran juga tidak akan menghalangi kami untuk memperluas lebih jauh lingkaran perdamaian demi kebaikan warga Israel, masyarakat di kawasan ini, dan umat manusia secara keseluruhan,” tambah Netanyahu.

Abraham Accords adalah kesepakatan normalisasi diplomatik Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko yang dicapai pada 2020. Ayatollah Ali Khamenei sempat merespons isu tentang potensi tercapainya normalisasi diplomatik antara Israel dan Saudi. “Negara-negara yang menormalisasi hubungan dengan Israel bertaruh pada kerugian,” ujar Khamenei menanggapi isu tersebut.

Akhir pekan lalu, Presiden Iran Ebrahim Raisi juga kembali menyuarakan penentangannya atas normalisasi diplomatik negara Muslim dengan Israel. Dia menegaskan, pendekatan yang harus dipakai dalam menghadapi Israel adalah perlawanan.

“Normalisasi hubungan dengan rezim Zionis adalah tindakan terbelakang bagi setiap pemerintah di dunia Islam,” ujar Raisi saat membuka Konferensi Internasional untuk Persatuan Islam di Teheran, Ahad (1/10/2023), dilaporkan kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA).

Raisi menekankan, perlawanan adalah cara yang tepat untuk menghadapi Israel. “Mengadopsi opsi perlawanan dalam menghadapi musuh telah terbukti sangat berhasil, dan telah menghilangkan opsi untuk menyerah dan berkompromi, memaksa musuh untuk mundur dan dikalahkan,” ucapnya.

Komentar Raisi tersebut muncul di tengah potensi tercapainya normalisasi diplomatik antara Arab Saudi dan Israel. Bulan lalu Raisi sempat menyampaikan bahwa kesepakatan normalisasi Riyadh dengan Tel Aviv akan menjadi tikaman dari belakang bagi rakyat Palestina.

Di Majelis Umum PBB, Netanyahu bahas perkembangan normalisasi.... (baca halaman berikut)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement