Kamis 05 Oct 2023 07:56 WIB

Kebakaran Permukiman Padat di Kebayoran Lama, 200 Jiwa Mengungsi

Kebakaran permukiman padat semi permanen di Kebayoran Lama, 200 jiwa mengungsi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Kebakaran (ilustrasi). Kebakaran permukiman padat semi permanen di Kebayoran Lama, 200 jiwa mengungsi.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Kebakaran (ilustrasi). Kebakaran permukiman padat semi permanen di Kebayoran Lama, 200 jiwa mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden kebakaran terjadi di kawasan permukiman warga di Jalan Jatayu 1, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Rabu (4/10/2023) sore. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada ratusan jiwa mengungsi akibat peristiwa itu. 

"(Akibat kebakaran) 200 jiwa mengungsi. Tenda pengungsi di area parkir RSUD Kebayoran Lama," mengutip keterangan resmi BPBD DKI Jakarta, Kamis (5/10/2023). 

Baca Juga

Kebakaran tersebut diketahui terjadi pada sekira pukul 17.13 WIB. Objek yang mengalami kebakaran adalah rumah tinggal semi permanen. 

Sebanyak 47 mobil pemadam kebakaran diterjunkan bersama personel pemadam kebakaran untuk melakukan pemadaman api. Menjelang tengah malam, api pun akhirnya bisa dikuasai dan dilanjutkan dengan upaya pendinginan. 

Kebakaran itu terbilang besar dan menyebabkan banyak tempat tinggal semi permanen dilalap si jago merah. Sehingga para warga yang terdampak terpaksa harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman. 

Diantara fokus yang dilakukan saat ini adalah menyalurkan sejumlah barang yang dibutuhkan oleh para pengungsi. Diantaranya yang didistribusikan adalah air mineral, peralatan tidur, peralatan mandi, peralatan ibadah, dan sandang. 

"BPBD DKI Jakarta mendistribusikan logistik dan bantuan hidup dasar kepada para penyintas," lanjutnya. 

Mengenai penyebab kebakaran, BPBD DKI Jakarta masih melakukan pendataan. Begitu juga mengenai ada atau tidaknya korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut. Estimasi kerugian materil maupun non materil juga masih dalam pendataan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement