Kamis 05 Oct 2023 09:22 WIB

878 Hektare Sawah di Cirebon Kekeringan, Dikhawatirkan Meluas

Dilaporkan sudah ada sawah yang puso.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Sawah kekeringan.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
(ILUSTRASI) Sawah kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Ratusan hektare sawah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini, yang disertai fenomena iklim El Nino. Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon mengkhawatirkan kekeringan meluas, apalagi ada area persawahan yang kondisinya rentan kekurangan pasokan air.

Sekretaris Distan Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana mengatakan, luas lahan sawah yang sudah ditanami di Kabupaten Cirebon mencapai 22.137 hektare. Sekitar 878,5 hektare di antaranya dilaporkan mengalami kekeringan dan kurang lebih 16 hektare puso atau gagal panen.

Baca Juga

Nanang mengatakan, ratusan hektare lahan pertanian yang mengalami kekeringan itu tersebar di 29 kecamatan. Dilaporkan juga ada sekitar 629 hektare sawah yang dinilai rentan mengalami kekeringan. “Kami prediksi terus meluas,” ujar Nanang, Rabu (4/10/2023).

Menurut Nanang, Distan Kabupaten Cirebon melakukan sejumlah upaya untuk mengurangi dampak kekeringan terhadap area sawah. Seperti melaksanakan tata kelola air dan menyediakan alat penunjang untuk pengairan. “Kami juga mencari sumber-sumber air yang bisa digunakan,” katanya.

Selain itu, Distan Kabupaten Cirebon juga mengusulkan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menyiapkan skenario modifikasi cuaca atau hujan di Kabupaten Cirebon.

Kesulitan air bersih

Selain kekeringan lahan pertanian, musim kemarau tahun ini juga mengakibatkan warga di sejumlah desa wilayah Kabupaten Cirebon mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, dilaporkan ada sekitar 58.728 warga yang terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih. Warga terdampak kekeringan ini tersebar di 15 desa.

Di antaranya Desa Karanganyar (Kecamatan Panguragan), Desa Dukuh (Kecamatan Kapetakan), Desa Girinata (Kecamatan Dukupuntang), Desa Slangit (Kecamatan Klangenan), Desa Sampiran (Kecamatan Talun), Desa Gempol (Kecamatan Gempol), serta Desa Karanganyar dan Desa Seuseupan (Kecamatan Karangwareng).

Selain itu, Desa Windu Haji, Karangwuni, Sedong Kidul, Sedong Lor, dan Desa Windujaya (Kecamatan Sedong), serta Desa Sibubut (Kecamatan Gegesik), dan Desa Mundu Pesisir (Kecamatan Mundu).

Subkoordinator Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda, mengatakan, hujan sudah tidak turun selama tiga bulan terakhir di wilayah Kabupaten Cirebon. “Kami khawatir jumlah desa yang terdampak (kekeringan) akan semakin bertambah,” kata Juwanda.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement