REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh anggota TNI memiliki kepekaan dan kesadaran terkait urusan pangan. Masalah pangan, kata dia, sangat penting dan menjadi penentu stabilitas bangsa.
"Saya minta seluruh anggota TNI punya naluri terkait ini, punya kesadaran dan kepekaan terkait ini karena urusan pangan adalah urusan perut, sangat penting dan penentu stabilitas bangsa," kata Jokowi dalam amanatnya di HUT TNI ke -78 di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Jokowi mengingatkan bahwa dunia saat ini tengah menghadapi krisis pangan akibat perubahan iklim dan terganggunya rantai pasok dunia. Bahkan sebanyak 22 negara sudah melakukan pembatasan ekspor pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dalam kesempatan ini, ia juga meminta pemerintah bijak dalam membelanjakan anggaran untuk penyediaan alat utama sistem senjata (alutsista). Ia mengatakan, modernisasi alutsista memang sangat diperlukan.
Namun kondisi keuangan negara dan anggaran negara saat ini masih sangat terbatas. Selain itu, anggaran negara ini juga dibutuhkan untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat.
"Untuk urusan alutsista memang modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tapi keuangan negara, anggaran negara, APBN kita sangat terbatas dan untuk kebutuhan kesejahteraan rakyat sangatlah besar. Sehingga belanja alutsista harus dilakukan bijak, baik caranya maupun peruntukannya," kata Jokowi.
Jokowi menekankan, modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari pengembangan investasi industri pertahanan dalam negeri. Karena itu, ia mendorong agar dilakukan transfer teknologi, peningkatan SDM, dan mengutamakan produk dalam negeri.
Ia pun meminta agar anggaran yang dimiliki harus direalisasikan dan bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, anggaran tersebut didapatkan dari uang rakyat.
"Saya minta agar anggaran yang dimiliki karena sulit dalam mengumpulkannya, sulit dalam mendapatkannya, dan merupakan uang dari rakyat, sehingga sebisa mungkin harus dibelanjakan dan harus diputar kembali untuk rakyat," ujar Jokowi.