Kamis 05 Oct 2023 10:15 WIB

Putra Pemimpin Chechnya Lolos Hukuman Usai Pukuli Pembakar Alquran

Adam Kadyrov yang berusia 15 tahun diduga memukuli tahanan bernama Nikita Zhuravel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Putra Pemimpin wilayah Chechnya di Rusia Ramzan Kadyrov, Adam Kadyrov tidak akan diselidiki karena memukuli seorang tahanan yang dituduh membakar Alquran
Foto: Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo v
Putra Pemimpin wilayah Chechnya di Rusia Ramzan Kadyrov, Adam Kadyrov tidak akan diselidiki karena memukuli seorang tahanan yang dituduh membakar Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Putra Pemimpin wilayah Chechnya di Rusia Ramzan Kadyrov tidak akan diselidiki karena memukuli seorang tahanan yang dituduh membakar Alquran. Adam Kadyrov yang baru berusia 15 tahun diduga memukuli tahanan bernama Nikita Zhuravel pada Agustus 2023.

Media yang berafiliasi dengan Dinas Keamanan Rusia Baza melaporkan pada Rabu (4/10/2023), Kementerian Dalam Negeri Chechnya menolak membuka kasus pemukulan tersebut. Adam yang berusia di bawah 16 tahun dinilai sebagai usia yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pidana.

Baca Juga

Pernyataan ini semakin menegaskan pengabaian Rusia atas segala keputusan Kadyrov di wilayah yang dipimpinnya. Kadyrov mendapat kelonggaran yang luas dari Presiden Vladimir Putin untuk memerintah Chechnya sebagai wilayah kekuasaan pribadinya.

Bahkan tindakan Kadyrov membuat marah kelompok garis keras pro-Kremlin dengan pujian atas tindakan putranya yang memukuli seorang etnis Rusia. Dia menyatakan pada September, bahwa bangga dengan putranya karena memperoleh misi sebagai orang dewasa tentang kehormatan, martabat, dan pembelaan agamanya karena memukuli Zhuravel.

Zhuravel sendiri telah mengadukan serangan yang dialaminya kepada ombudsman hak asasi manusia Rusia. Dia pun telah menyampaikan masalah tersebut kepada rekannya di Chechnya.

Dugaan pembakaran Alquran yang dilakukan Zhuravel tidak terjadi di Chechnya. Namun penyelidik Rusia mengatakan, keputusan memindahkan Zhuravel ketahanan Chechnya karena umat Islam di sana menganggap diri mereka sebagai korban insiden tersebut.

Meski diklaim masih di bawah umur karena kasus pemukulan tersebut, Adam sebelumnya melakukan hal-hal yang melanggar aturan Rusia dalam berbagai kegiatan. Dia dikabarkan turun ke medan perang di dekat kota timur Gudermes dengan pasukan khusus Chechnya. Adam mengenakan rompi antipeluru, terlihat membawa senapan otomatis buatan Amerika Serikat. Tindakan itu bertentangan dengan hukum Rusia yang tidak memperbolehkan individu di bawah usia 21 tahun untuk membawa senjata di luar dinas militer.

Adam dan saudara laki-lakinya juga pernah menghadapi kontroversi  karena berkompetisi di bawah umur dalam acara seni bela diri yang diselenggarakan oleh Fight Club Akhmat milik ayahnya. Salah satu pertandingan tinju Adam, dinyatakan sebagai pemenang setelah “KO” yang tidak terjadi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement