REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Pihak berwenang Maroko telah mengumumkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran serangan kutu busuk, yang telah melanda sebagian besar wilayah Prancis dalam beberapa pekan terakhir. Pengumuman tersebut disampaikan setelah sebuah kapal yang tiba di Maroko dari Marseille, mengeluarkan peringatan mengenai kecurigaan adanya kutu busuk di beberapa kabin.
Kementerian Kesehatan dan Perlindungan Sosial mengatakan, akan mengambil langkah-langkah proaktif, termasuk meningkatkan operasi pemantauan di perbatasan Maroko. “Pemeriksaan menyeluruh dilakukan terhadap seluruh komponen, kargo, dan area umum di atas kapal,” kata lembaga tersebut yang menyimpulkan tidak ada kutu busuk dikutip dari MEE.
Kutu busuk telah dilaporkan dalam beberapa minggu terakhir di bioskop, kereta api, di metro Paris dan di ruang tunggu bandara Charles de Gaulle. Meskipun tidak semua kasus ini terbukti kondisi ini membuat negara lain khawatir atas penyebarannya.
Pemerintah Perancis mengatakan pada Selasa (3/10/2023), akan mengadakan pertemuan darurat untuk mengkaji lonjakan jumlah kasus kutu busuk yang dilaporkan. Kekhawatiran semakin meningkat, karena Prancis terus menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugbi, sementara Paris bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade 2024.
Pihak berwenang setempat mengatakan, bahwa satu sekolah di Marseille dan satu lagi di Villefranche-sur-Saone di luar Lyon telah terinfeksi kutu busuk. Kondisi itu membuat fasilitas tersebut akhirnya ditutup selama beberapa hari untuk dibersihkan.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Badan Makanan, Lingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Prancis memperkirakan, lebih dari 10 persen rumah tangga di Prancis terserang kutu busuk antara 2017 hingga 2022. Menurut NYtimes kelompok perdagangan pengendalian hama mengatakan, jumlah respons terhadap serangan kutu busuk pada musim panas naik sebesar 65 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pakar di badan kesehatan pemerintah Johanna Fite mengatakan, jumlah kutu busuk telah meningkat sejak tahun 2000-an karena globalisasi telah menyebabkan wisatawan dan pengunjung melintasi benua dengan membawa kutu busuk. Kutu busuk, bukanlah tanda kebersihan yang buruk karena tidak menularkan penyakit, meski gangguannya dapat merusak waktu tidur dan menimbulkan kecemasan parah.