Kamis 05 Oct 2023 12:27 WIB

Respons Kabar Mentan Syahrul Yasin Limpo akan Mundur, Jokowi: Jangan Berandai-Andai

Jokowi diberi tahu Mensesneg, Syahrul sudah tiba di Indonesia dari kunker ke Eropa.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat tiba di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (5/10/2023). Syahrul Yasin Limpo berpamitan dengan ASN Kementerian Pertanian sebelum mengundurkan diri dari jabatannya menyusul temuan dugaan korupsi dari KPK saat penggeledahan di rumahnya.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat tiba di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (5/10/2023). Syahrul Yasin Limpo berpamitan dengan ASN Kementerian Pertanian sebelum mengundurkan diri dari jabatannya menyusul temuan dugaan korupsi dari KPK saat penggeledahan di rumahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar masyarakat tak berspekulasi mengenai kabar akan mundurnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dari jabatannya. Diketahui pada hari ini, Syahrul berpamitan dengan jajaran di Kementerian Pertanian (Kementan).

"Jangan berandai-andai dong," kata Jokowi di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (5/10/2023). 

Baca Juga

Jokowi sendiri mengaku sudah mengetahui kabar bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah kembali ke Indonesia. Kabar tersebut diterimanya pada Kamis (5/10/2023) pagi tadi dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. 

"Ya saya diberi tahu tadi pagi. Dari Mensetneg," kata Jokowi. 

Kendati demikian, ia mengaku belum berkomunikasi dengan Mentan SYL setelah kembali ke Indonesia. Saat ditanya apakah Mentan akan menemui dirinya siang ini, Jokowi mengaku tidak mengetahui rencana tersebut. 

"Nggak tahu. Belum tahu belum tahu. Belum tahu tanyakan Setneg apakah sudah diatur jamnya. Saya belum, belum," ujar Jokowi. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim menyebut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo telah terdeteksi masuk ke Imigrasi Indonesia pada Rabu (5/10/2023) petang.   Sementara pada pagi ini, SYL dilaporkan mendatangi kantor Kementan di Ragunan, Jakarta Selatan dengan menggunakan mobil pribadi. 

Santernya isu SYL mundur dari jabatan Menteri Pertanian menyusul temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat melakukan penggeledahan di rumah SYL. KPK resmi mengumumkan kasus korupsi di Kementan naik ke tahap penyidikan pada 29 September 2023. 

Tim penyidik pun telah melakukan penggeledahan sebagai upaya pengumpulan bukti. Salah satu yang digeledah, yaitu rumah dinas Mentan, Syahrul Yasin Limpo di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Kamis (28/9/2023) sore hingga Jumat (29/9/2023). Hasilnya, tim penyidik menemukan uang tunai sekitar Rp 30 miliar yang terdiri dari pecahan rupiah, dolar Amerika Serikat, dan dolar Singapura. 

Selain itu, KPK juga menemukan sejumlah senjata api saat menggeledah rumah dinas Mentan. KPK telah melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait temuan ini. 

Kemudian, penggeledahan dilanjutkan di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan pada Jumat (29/9/2023). Tim menggeledah ruang kerja menteri dan sekjen. Hasilnya, ditemukan dokumen dan bukti elektronik terkait dugaan rasuah di instansi tersebut. 

Syahrul pagi tadi mendatangi kantor Kementan dengan mobil pribadi. Pantauan Republika, Syahrul tak lagi memakai atribut Menteri Pertanian, salah satunya plat mobil RI 37. Syahrul tiba menggunakan mobil Alphard dengan plat B 1169 ZZH. Syahrul juga tak parkir di parkiran khusus Menteri. SYL lebih memilih parkir di lorong parkir Sekertariat Jenderal Kementerian Pertanian.

Ia tiba di Gedung A Kementerian Pertanian, pada Kamis (5/10/2023) pukul 10.15 WIB dan langsung masuk ke ruangannya. Syahrul masuk ke gedung A disambut oleh jajaran Sekertariat Jenderal Kementerian Pertanian. 

Syahrul masuk tanpa berkata apa pun. Sesaat turun dari mobil, ia hanya menangkupkan tangan dan mengucap "Assalamualaikum,".

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement