Merayakan Maulid Bidah? Kisah Ini Membuktikannya
Sahabat Rumah Berkah yang dirahmati Allah.
Bulan Rabiul Awal merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam (SAW). Jutaan umat Islam di Indonesia, khususnya, merayakan dan memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW.
Bahkan, di beberapa daerah ada yang melaksanakan saat baru masuk bulan Rabiul Awal, sebagian lain bahkan merayakan setelah lewat bulan Rabiul Awal. Semuanya dilakukan dengan didahului pembacaan maulid Nabi, sejarah kelahiran Rasulullah SAW. Dan pada saat tertentu, dilakukan Mahalul Qiyam, berdiri saat membaca maulid sebagai penghormatan untuk Rasulullah SAW. Sebagian meyakini, Rasulullah SAW hadir saat perayaan itu.
Berikut salah satu kisah menariknya. Habib Jailani bercerita bahwa kisah yang ia sampaikan berasal dari Sayyid Muhammad al-Maliki, dan Sayyid Muhammad dari ayahandanya Sayyid Alwi al-Maliki.
Cerita bermula ketika Sayyid Alwi menghadiri peringatan Maulid Nabi di Palestina. Beliau terheran-heran menyaksikan orang yang terus berdiri sejak awal pembacaan maulid.
Sayyid Alwi pun memanggilnya, "Duhai tuan apa yang Anda lakukan, mengapa Anda berdiri sejak awal Maulid?”
Lalu ia menjawab bahwa dulu ia pernah berjanji saat menghadiri sebuah acara Maulid Nabi untuk tidak berdiri hingga acara selesai, termasuk saat Mahallul Qiyam, momen di saat jamaah berdiri serentak sebagai tanda penghormatan kepada Rasulullah. “Sebab menurutku itu bid’ah,” katanya.
Tiba-tiba, kata orang itu kepada Sayyid Alwi, pada momen Mahallul Qiyam ia menyaksikan Rasulullah hadir dan lewat di sebelahnya lalu berujar, “Kamu tak usah berdiri kamu duduk saja di tempatmu."
"Aku pun ingin berdiri namun terasa susah. Sejak itulah aku sering sakit dan bahkan organ-organku bermasalah. Sehingga aku bernazar jika Allah menyembuhkan penyakitku maka aku berjanji setiap ada maulid aku akan berdiri dari awal maulid hingga akhir. Dan alhamdulillah, dengan izin Allah aku diberikan kesembuhan, duhai Sayyid," ujar pria tersebut.
Sayyid Alwi pun mempersilakan orang tersebut melaksanakan nazarnya.
Sahabat Rumah Berkah, itulah di antara kemuliaan dan keberkahan bagi mereka yang merayakan maulid nabi. Semoga yang merayakan senantiasa diridhai Allah dan mendapatkan syafaat Rasulullah, bagi yang belum atau tidak merayakannya semoga diberi kemudahan dan petunjuk dari Allah SWT. Aamiin.
(Syahruddin El Fikri/RB).