REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) semakin serius membuktikan komitmennya pada preservasi lingkungan terutama di bidang energi hijau. Perseroan memulai proses pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
"Untuk 2023 ini, WIKA Beton akan memiliki dua pabrik yang beroperasi menggunakan energi listrik dari PLTS, yakni di Bogor dan Majalengka, Jawa Barat," kata Sekretaris Perusahaan WIKA Beton Dedi Indra dalam keterangannya, Kamis (5/10/2023).
WIKA Beton menggandeng PT Agra Surya Energy sebagai penyedia layanan untuk mengeksekusi rencana penggunaan energi terbarukan dari matahari pada proses produksi beton pracetak ini. Solar panel tersebut akan dipasang di atap jalur produksi utama dan digunakan untuk kegiatan utama pabrik dengan total daya listrik yang dihasilkan mencapai 682 kWP.
Dari segi lingkungan, pengoperasian PLTS di dua pabrik ini mampu mengurangi emisi karbon hingga 532.812 kilogram per tahun. Tidak hanya itu, konsumsi energi listrik dari PLN pun dapat dihemat hingga 15 persen.
Ke depan, WIKA Beton akan secara bertahap menambah jumlah pabrik yang menggunakan PLTS. Pemasangan PLTS ini merupakan salah satu bagian dari program dekarbonisasi yang digalakkan di lingkungan WIKA Grup sebagai penyelarasan program Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian.
Di antara langkahnya adalah pengurangan emisi karbon dari sumber energi dan mengganti sistem yang bergantung pada bahan bakar fosil dengan sumber daya rendah karbon seperti energi terbarukan, termasuk PLTS.
Terkait inisiatif hijau ini, WIKA Beton telah melaksanakan berbagai program seperti menggunakan solar cell untuk tenaga listrik lampu di seluruh jalan area pabrik dan area stockyard sejak 2022. WIKA Beton juga konsisten memanfaatkan olahan air limbah produksi serta menggunakan limbah fly ash sebagai campuran beton untuk mengurangi pemakaian semen.
WIKA Beton selalu menerapkan prinsip keberlanjutan dalam setiap lini operasi bisnis. Dengan semangat keberlanjutan, WIKA Beton ingin terus tumbuh, berkembang, dan memberi nilai kepada seluruh pemangku kepentingan, tak hanya saat ini, namun juga bagi generasi yang akan datang.
