REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Observatorium Perburuhan Nasional (NLO) Arab Saudi menyampaikan, selama kuartal kedua tahun 2023 menandai tonggak sejarah dengan partisipasi tertinggi warga negara Saudi di pasar tenaga kerja.
Selama periode tersebut, jumlah warga negara Saudi yang bekerja di sektor swasta melonjak menjadi 2,2 juta karyawan. Dilansir Gulf News, Selasa (3/10/2023), ini mencerminkan pertumbuhan luar biasa yaitu sekitar 210.000 karyawan dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun 2022.
Peningkatan signifikan ini setara dengan rata-rata kenaikan triwulanan sekitar 42.000 karyawan hingga triwulan kedua tahun 2023. Peningkatan signifikan dalam jumlah warga negara Saudi yang bekerja di sektor swasta dapat dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang kuat yang terlihat pada perekonomian Saudi.
Tingkat pertumbuhan ini tidak hanya berkontribusi pada perluasan pasar tenaga kerja secara keseluruhan namun juga memperkuat permintaan akan tenaga kerja, sehingga meningkatkan tingkat produktivitas di berbagai sektor.
NLO juga merilis laporan Saudisasi untuk kuartal kedua tahun 2023, yang memberikan analisis mendalam, termasuk rincian sektoral dan regional, serta perbandingan dengan kuartal sebelumnya dan periode yang sama pada tahun 2022.
Laporan tersebut juga menggali ke dalam pertumbuhan bersih peluang kerja bagi warga negara Saudi. Menurut laporan tersebut, jumlah pekerja laki-laki di sektor swasta mencapai 1,3 juta orang, sementara sekitar 900 ribu perempuan dipekerjakan, sehingga totalnya mencapai 22,3 persen.
Tingkat Saudisasi regional bervariasi, dengan Provinsi Timur memimpin dengan angka 27 persen, diikuti oleh Makkah dengan angka 24 persen, serta Riyadh dan Madinah dengan angka 21 persen, semuanya terjadi pada kuartal kedua tahun 2023.
Sektor informasi dan komunikasi menonjol dengan tingkat partisipasi tertinggi bagi warga negara laki-laki, yaitu sebesar 60 persen, yang menunjukkan daya tarik sektor ini sebagai pilihan karir yang diinginkan.
Sementara itu, sektor pendidikan memiliki tingkat partisipasi perempuan tertinggi, yaitu sebesar 53 persen, yang menunjukkan adanya tren peningkatan perempuan yang memasuki bidang ini.