Kamis 05 Oct 2023 18:58 WIB

Dukung Net Zero Emission, Pelita Air Ikut Bisnis Pasar Karbon

Pelita Air memiliki komitmen penuh untuk mendukung pengurangan emisi karbon.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Erik Purnama Putra
PT Pelita Air Service (Pelita Air) menjadi maskapai Indonesia pertama yang menjadi bagian dalam ekosistem bursa karbon di Pertamina Group.
Foto: Republika.co.id
PT Pelita Air Service (Pelita Air) menjadi maskapai Indonesia pertama yang menjadi bagian dalam ekosistem bursa karbon di Pertamina Group.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelita Air Service (Pelita Air) menjadi maskapai Indonesia pertama yang menjadi bagian dalam ekosistem bursa karbon di Pertamina Group. Maskapai ini berpartisipasi dalam pembelian transaksi perdana karbon trading secara langsung dalam peluncuran bursa karbon oleh Presiden Joko Widodo di IDX di Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/10/2023).

Direktur Utama Pelita Air, Dendy Kurniawan menyampaikan, sangat mendukung kebijakan pemerintah Indonesia dalam dalam upaya mengelola resiko perubahan iklim dengan mendukung transisi energi serta mencapai target net zero emission Indonesia pada 2060 atau lebih cepat. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah melalui pengembangan bisnis pasar karbon.

"Pelita Air sebagai maskapai milik PT Pertamina (Persero) memiliki komitmen penuh untuk mendukung pengurangan emisi karbon dan pengembangan proyek energi bersih untuk operasi penerbangan. Hal ini dibuktikan dengan rencana dan realisasi beberapa program perusahaan sebagai implementasi aksi net zero industri aviasi," kata Dendy dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Selain transaksi perdagangan kredit karbon, menurut Dendy, Pelita Air telah menjalankan green operating procedure yang diterapkan di dalam operasional penerbangan pesawat. Dengan begitu, maskapai Pelita Air bisa menggunakan bahan bakar dapat lebih efisien dan dapat berkontribusi di dalam kebijakan pengurangan karbon.

"Penerapan teknologi yang terintegrasi di dalam navigasi dan aircraft performance yang diterapkan oleh perusahaan juga menjadikan Pelita Air menjadi maskapai pertama di Indonesia yang lolos sertifikasi electronic flight bag (EFB) level dua dan paket penerbangan digital," ucap Dendy.

EFB adalah sebuah perangkat digital yang diintegrasikan dengan sistem operasi dan pesawat yang memandu dan menyediakan data, khususnya saat take off dan landing yang berhubungan keselamatan penerbangan. Dengan menggunakan perangkat digital ini, kata Dendy, Pelita Air dapat menerapkan paperless operation yang berkontribusi dalam pengurangan penggunaan kertas sekaligus mendukung kebijakan carbon reduction.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement