REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengeluhkan masih rendahnya jumlah calon pengantin yang memeriksakan kesehatannya serta mengisi aplikasi Elektronik Siap Nikah & Siap Hamil (Elsimil) masih rendah. Padahal kata Hasto, kesiapan calon pengantin sebelum hamil berperan penting dalam mencegah lahirnya bayi stunting baru.
Hasto yang merupakan Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) ini menyebut angka calon pasangan usia subur (PUS) yang memeriksakan kesehatannya pada 2023 turun dibandingkan 2022 lalu.
"Untuk tahun 2022 dibanding 2023 sekarang yang paling berat kelihatannya, mohon izin dari Kantor Kemenag kita mohon dukungan, calon pus dan catin (calon pengantin) yang bersedia periksa kesehatan sebelum nikah itu masih berat, kami mohon dukungan dari bapak/ibu sekalian," ujar Hasto.
Dia menyampaikan, sekitar 16 persen calon PUS yang memeriksakan kesehatannya dan yang mengisi Elsimil sebanyak 34,1 persen. Hasto menyampaikan, rata-rata sebanyak 1,9 juta pasangan yang menikah per tahunnya dan 1,6 juta yang hamil.