REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajanan cimin yang menyebabkan 35 orang siswa di SDN Jati 3, Saguling, Kecamatan Bandung Barat mengalami keracunan, bahkan satu orang di antaranya meninggal dunia, terpapar bakteri. Jajanan tersebut terpapar bakteri Bacillus cereus.
Kabid P2P Dinkes Jabar Rochadi mengatakan, hasil uji laboratorium terhadap jajanan cimin menunjukkan hasil bahwa terdapat bakteri dan jamur. Jajanan yang menyebabkan diare yaitu bakteri Bacillus cereus.
"Hasilnya ada beberapa bakteri dan jamur. Kalau dilihat memang tendensi membuat diare itu Bacillus cereus (bakteri) di bahan baku terigu dengan tepung singkongnya," ujar dia, Kamis (5/10/2023).
Apabila masuk ke tubuh, ia mengatakan, bakteri Bacillus cereus akan menyebabkan mual dan muntah serta diare. Sebab, bakteri itu mengeluarkan toksin atau racun yang membuat diare.
Rochadi mengatakan bakteri itu berbahaya bagi seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah sedangkan bagi mereka yang kuat relatif tidak berbahaya. "Kalau pada orang-orang yang punya daya tahan tubuh yang menurun, itu pasti kumannya akan lebih dominan," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Puskesmas Saguling Burhan mengatakan total korban yang mengalami keracunan diduga akibat jajanan cimin berjumlah 35 orang. Sebanyak 23 orang sembuh, sebelas orang rawat jalan dan meninggal dunia satu orang.
"Total 35 orang (alami keracunan), sembuh 23 orang, meninggal 1 orang dan rawat jalan 11 orang," tegas dia.
Ia menuturkan salah seorang siswa yang meninggal dunia memiliki riwayat penyakit Thalasemia. Burhan mengatakan korban meninggal dunia di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi. "Tidak ada yang dirawat semuanya," ungkap dia.
Terkait uji laboratorium terhadap jajanan cimin, ia mengatakan beberapa item yang diambil sampel, yaitu terigu, bahan cabe kering, masako, bumbu bawang, cimin siap goreng, bumbu keju, bahan baku cimin tepung singkong tapioka.