Kamis 05 Oct 2023 22:06 WIB

Jaga Kebersihan Pantai Sukabumi, Pemkot Dorong Bersih-Bersih Sungai

Upaya di Kota Sukabumi diharapkan meminimalkan sampah yang terbawa ke laut.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Kegiatan bersih-bersih aliran Sungai Cimandiri di Kota Sukabumi.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
(ILUSTRASI) Kegiatan bersih-bersih aliran Sungai Cimandiri di Kota Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji akan mendorong upaya bersih-bersih aliran Sungai Cimandiri yang melintasi wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat. Begitu juga pengelolaan sampah.

Dengan upaya tersebut, diharapkan dapat membantu meminimalkan sampah yang terbawa aliran sungai sampai ke laut dan kawasan pantai selatan Kabupaten Sukabumi. Hal itu disampaikan Kusmana menindaklanjuti arahan Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin yang meninjau kondisi tumpukan sampah di Pantai Cibutun, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (4/10/2023).

Baca Juga

Pj Gubernur menyampaikan permasalahan sampah di pantai itu merupakan urusan lintas daerah. “Pj Gubernur sudah kunjungan ke sana, masyarakat ikut serta (bersih-bersih). Minimal, sebelum ke sana, di daerah kita harus bersih, sehingga jadi tugas bersama dalam membersihkan,” ujar Kusmana saat menghadiri upacara HUT ke-78 TNI di Lapang Merdeka, Kota Sukabumi, Kamis (5/10/2023).

Kusmana mengatakan, di Kota Sukabumi bisa digerakkan kegiatan bersih-bersih. Unsur kewilayahan pun dapat bergerak mendorong kegiatan bersih-bersih. Selain itu, ia mengaku akan mendorong pemilahan dan pengolahan sampah mulai dari lingkungan rumah tangga.

Komandan Kodim (Dandim) 0607/Kota Sukabumi Letkol Inf Yudhi Hariyanto mengatakan, jajaran TNI yang ada di Kota Sukabumi, termasuk Babinsa yang tersebar di desa dan kelurahan, akan ikut menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. 

Dengan begitu, diharapkan dapat mengurangi dan mencegah sampah yang terbawa sampai ke laut. “Termasuk ke industri-industri karena kita melihat di pantai (Cibutun) itu ada (sampah) kain,” kata Yudhi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement