REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesta olahraga terbesar se-benua Asia sudah memasuki fase akhir kompetisi. Nomor-nomor pertandingan dari beragam cabang olahraga yang dikompetisikan pun sudah banyak yang berakhir atau memasuki babak final untuk perebutan gelar juara.
Dalam tiga hari ke depan, Asian Games yang molor setahun karena pandemi Covid-19 itu akan resmi ditutup. Sesuai jadwal closing ceremony Asian Games 2022 akan berlangsung di Stadium National Hangzhou China, yang pastinya jadi catatan manis untuk tuan rumah yang telah sukses sebagai penyelenggara sekaligus kembali jadi juara umum.
Sejak hari pertama pesta multi-cabang olahraga se-Asia ini digelar, tuan rumah langsung tancap gas dalam hal mengumpulkan keping demi keping medali demi memastikan statusnya sebagai raksasa olahraga Asia. Dominasi para atlet negeri Tirai Bambu ini tidak terbantahkan dan hampir dari semua nomor pertandingan yang dilombakan mereka merajai podium.
Dua rival terdekat di posisi runner up dan ketiga, Jepang dan Korea Selatan, terseok-seok mengejar China. Total medali yang diraup dua negara itu jika digabung pun jumlahnya masih kalah dengan yang berhasil dikumpulkan tuan rumah.
Lalu bagaimana dengan kiprah kontingen Indonesia? Tiga hari menjelang berakhirnya Asian Games Hangzhou, Kamis (5/10), Indonesia melorot lagi ke urutan ke-13 dengan total 33 medali yang terdiri dari 6 emas, 10 perak dan 17 perunggu di klasemen sementara perolehan medali.
Persis di bawah peringkat Indonesia ada negeri jiran Malaysia yang ketat membayangi dengan torehan 4 emas, 6 perak dan 17 perunggu sekaligus berpotensi menggeser Indonesia untuk semakin meleset dari target yang telah ditentukan, baik oleh Kemenpora apalagi oleh Presiden Joko Widodo.
Kemenpora sebelumnya telah mencanangkan target Merah Putih di Hangzhou mampu menempati posisi 12 besar dengan perolehan 12 medali emas. Sementara Presiden Jokowi justru menuntut capaian yang lebih agresif, yakni mampu menembus 10 besar hasil perjuangan 415 atlet dan 161 ofisial dari 31 cabang olahraga yang diikuti tim Indonesia.
Sepanjang Kamis (5/10/2023) ini, kontingen Indonesia tercatat hanya menambah dua medali perak dari cabang olahraga perahu naga. Kedua medali perak ini disumbangkan oleh tim putra pada kategori 500 m dan tim putri pada kategori 500 m. Sayangnya tambahan dua keping perak dari perahu naga ini tidak mampu mengubah posisi Indonesia pada klasemen sementara perolehan medali.
Berikutnya dari arena pertandingan karate di Linping Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, karateka Indonesia Ignatius Joshua Kandou mendulang perunggu dari nomor kumite 75kg putra, setelah pada pertandingan perebutan posisi ketiga menaklukkan Yusai Sakayama asal Jepang.
Selanjutnya dari cabang olahraga panahan, tim compound beregu putri Indonesia yang diperkuat Ratih Zilizati Fadhly, Syahara Khoreunisa, dan Sri Ranti gagal meraup medali usai ditaklukkan Korea Selatan pada partai perebutan medali perunggu. Tim Indonesia kalah 229-232 dari tim Korsel yang diisi oleh So Chaewon, Oh Yoohyun, dan Cho Sua.
Bergeser ke cabang atletik. Dari Smart New World Qiantang River Green Belt, Hangzhou, dua pelari jarak jauh Indonesia, Agus Prayogo dan Odekta Naibaho, gagal naik podium setelah Agus hanya menempati posisi ke-13 dari 18 peserta lari maraton putra, dan Odekta menduduki posisi kesepuluh dari 17 peserta. Dengan semua keterpurukan ini, maka pada Asian Games 2022 kali ini tim atletik gagal mempersembahkan satu pun medali untuk kontingen Indonesia.
Keterpurukan kontingen Indonesia di ajang Asian Games 2022 semakin jelas tergambar dari kandasnya perjuangan sejumlah atlet bulu tangkis andalan Indonesia yang sangat diharapkan menyumbang emas. Sebelumnya Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melalui Kabid Pembinaan Prestasi Rionny Mainaky menyatakan menargetkan cabang olahraga ini menargetkan 3 medali emas dari 7 nomor yang di pertandingkan, yakni beregu putra dan putri, tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri serta ganda campuran.
Namun pada separuh perjalanan menuju podium untuk nomor perorangan, satu-persatu pebulu tangkis andalan Indonesia rontok hingga akhirnya untuk pertama kalinya dalam sejarah Asian Games Indonesia gagal total menempatkan wakilnya ke babak semifinal.