REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendata 46.406 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang ditangani pada 2023, hingga September. Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab ISPA.
“Sepanjang tahun 2022, dari Januari hingga Desember, tercatat sebanyak 70.198 kasus. Tahun ini, per September, terdapat 46.406 kasus dan kemungkinan akan bertambah. Sebagian besar menyerang anak-anak dan sudah mendapat penanganan medis dengan baik, sehingga mereka kembali sembuh,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cianjur Frida Laila Yahya di Cianjur, Kamis (5/10/2023).
Frida menjelaskan, ada sejumlah faktor penyebab ISPA. Seperti kondisi udara tidak sehat atau polusi. Termasuk juga dampak kebakaran lahan, di mana asapnya dapat mengganggu pernapasan. Selain itu, kata dia, kebiasaan merokok di lingkungan keluarga.
Menurut Frida, faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan risiko terserang ISPA, khususnya terhadap anak-anak.
“ISPA dapat dicegah dengan menghindari faktor pemicu penyakit, seperti menghindari kebiasaan merokok, meminimalisasi menyentuhkan tangan ke wajah terutama bagian mulut dan hidung, banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat, mengonsumsi vitamin, dan olahraga secara teratur,” kata Frida.
Frida mengimbau masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan jika mengalami gejala ISPA. Dengan begitu, dapat segera ditangani hingga sembuh.
“Kami juga meminta warga untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan diri, tempat tinggal, dan lingkungan sekitar. Hindari membakar sampah di pekarangan rumah. Jika ada keluarga yang terkena ISPA, rutin melakukan pemeriksaan ke pusat layanan kesehatan,” kata Frida.