Jumat 06 Oct 2023 07:01 WIB

Momen Besar di Depan Mata, Erick Thohir Mengaku Deg-degan

Erick dihadapkan pada momen besar, salah satunya ajang Piala Dunia U-17 2023.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Endro Yuwanto
Menteri BUMN RI sekaligus Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir.
Foto: Republika/ N Dessy Suciati Saput
Menteri BUMN RI sekaligus Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erick Thohir memilih fokus dalam menyelesaikan tugas di BUMN maupun di PSSI, meski namanya santer disebut-sebut sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) berdasarkan hasil dari sejumlah lembaga survei.

"Saya lebih berambisi menyelesaikan yang ada di depan mata dan itu tidak mau jadi penyesalan kalau saya tidak fokus," ujar Erick di salah satu stasiun televisi di Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Baca Juga

Erick mengatakan, ia saat ini dihadapkan pada sejumlah momen besar, salah satunya ajang Piala Dunia U-17 2023. Erick menyampaikan event Piala Dunia U-17 akan menjadi sebuah sejarah baru bagi Indonesia.

"Saya saja lagi deg-degan, 36 hari lagi Piala Dunia U-17. Saya fokus yang ada di depan mata, kita jalankan dengan baik supaya sejarah-sejarah bangsa ini tidak terlewatkan. Ini juga menjadi momentum bahwa generasi muda kita punya harapan," ucap Erick.

Erick memaknai aspirasi publik yang mendorong dirinya maju sebagai cawapres merupakan apresiasi atas kinerjanya selama ini. Namun, Ketua Umum PSSI dan Menteri BUMN ini menilai, penentuan pasangan capres-cawapres merupakan keputusan dari partai koalisi.

"Apakah konteksnya saya masuk kategori tersebut karena punya kepemimpinan dan komitmen yang baik, tetapi itu ada koalisinya, kita tunggu saja koalisinya, kalau jodoh enggak ke mana," lanjut Erick.

Erick mengatakan, pentingnya chemistry antara capres dengan cawapres, baik dari kesamaan visi dan rencana kebijakan untuk Indonesia ke depan. Ia menilai chemistry merupakan hal penting bagi keberlanjutan pembangunan Indonesia dalam menghadapi tantangan politik dan ekonomi global.

"Mimpi saya, Indonesia menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia, tapi juga memastikan keberpihakan terhadap kesejahteraan masyarakat. Saya tidak mau menjadi bagian kekuasaan yang justru berdosa untuk rakyatnya," kata Erick menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement