REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erick Thohir memilih fokus dalam menyelesaikan tugas di BUMN maupun di PSSI, meski namanya santer disebut-sebut sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) berdasarkan hasil dari sejumlah lembaga survei.
"Saya lebih berambisi menyelesaikan yang ada di depan mata dan itu tidak mau jadi penyesalan kalau saya tidak fokus," ujar Erick di salah satu stasiun televisi di Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Erick mengatakan, ia saat ini dihadapkan pada sejumlah momen besar, salah satunya ajang Piala Dunia U-17 2023. Erick menyampaikan event Piala Dunia U-17 akan menjadi sebuah sejarah baru bagi Indonesia.
"Saya saja lagi deg-degan, 36 hari lagi Piala Dunia U-17. Saya fokus yang ada di depan mata, kita jalankan dengan baik supaya sejarah-sejarah bangsa ini tidak terlewatkan. Ini juga menjadi momentum bahwa generasi muda kita punya harapan," ucap Erick.
Erick memaknai aspirasi publik yang mendorong dirinya maju sebagai cawapres merupakan apresiasi atas kinerjanya selama ini. Namun, Ketua Umum PSSI dan Menteri BUMN ini menilai, penentuan pasangan capres-cawapres merupakan keputusan dari partai koalisi.
"Apakah konteksnya saya masuk kategori tersebut karena punya kepemimpinan dan komitmen yang baik, tetapi itu ada koalisinya, kita tunggu saja koalisinya, kalau jodoh enggak ke mana," lanjut Erick.
Erick mengatakan, pentingnya chemistry antara capres dengan cawapres, baik dari kesamaan visi dan rencana kebijakan untuk Indonesia ke depan. Ia menilai chemistry merupakan hal penting bagi keberlanjutan pembangunan Indonesia dalam menghadapi tantangan politik dan ekonomi global.
"Mimpi saya, Indonesia menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia, tapi juga memastikan keberpihakan terhadap kesejahteraan masyarakat. Saya tidak mau menjadi bagian kekuasaan yang justru berdosa untuk rakyatnya," kata Erick menegaskan.