Jumat 06 Oct 2023 08:25 WIB

Heru Budi Heran Ada ASN DKI Bisa Terlibat Pinjol

Pj Gubernur DKI Heru Budi heran ada ASN di wilayahnya yang bisa terlibat pinjol.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi ASN. Pj Gubernur DKI Heru Budi heran ada ASN di wilayahnya yang bisa terlibat pinjol.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi ASN. Pj Gubernur DKI Heru Budi heran ada ASN di wilayahnya yang bisa terlibat pinjol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku heran masih ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat pinjaman online (Pinjol). Dalam hal ini, ia menegaskan ASN eselon III dan eselon IV tidak boleh mengutang ke Pinjol. 

"Berikutnya yang namanya eselon III dan eselon IV ada anak buah kasih tahu juga. Jangan main Pinjol. Saya bingung nih Pak Sekda, sudah pegawai DKI masih main Pinjol. Bingung saya," kata Heru saat memberikan sambutan dalam pelantikan eselon III dan eselon IV ASN DKI di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat pada Kamis (5/10/2023).

Baca Juga

Selain itu, ia mengaku masih mendapatkan pesan singkat lewat WhatsApp (WA) dari salah satu ASN soal titipan jabatan untuk saudaranya yang bekerja di lingkungan Pemprov DKI.

"Saya paling sebal kalo dapat WA. WA apa? tolong si A dibantu jadi eselon II dan eselon III. Saya silahkan. Saya kasih tes," kata Heru dengan wajah marah.

Berdasarkan pantauan Republika, para ASN  yang hadir memakai pakaian yang telah disesuaikan. Mereka mendengarkan arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Mereka hanya diam dan menunduk.

Heru tetap mengigatkan kembali untuk ASN lebih bersyukur dan berusaha jika ingin mencapai sesuatu. Bahkan saat ini, ASN tidak perlu memikirkan perpindahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. 

"Kelebihan kita semua di ruangan ini adalah tidak memikirkan ke IKN. Sudah gitu nggak bersyukur, tunjungan kinerja (tukin) tinggi nggak bersyukur juga. Main gangsing melulu, muter, pagi nyari cantolan, sore nyantolan," kata Heru.

Ia berharap ASN dapat mencerna dan mendengarkan arahannya. Sehingga tidak ada lagi permasalahan-permasalahan ASN DKI Jakarta. 

"Saya rasa itu ya. Ada beberapa poin dicamkan, juga susah ketemu karena kesibukan dipikirin masuk kuping dipikirin di kepala bukan masuk kuping keluar ke kiri," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement