REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transformasi dalam bentuk digitalisasi penyeberangan merupakan salah satu gebrakan besar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dalam kurun waktu empat tahun memimpin, Erick berhasil mendorong PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan inisiatif transformasi digital dan mengubah secara signifikan pengalaman penyeberangan laut menjadi lebih modern melalui sistem e-ticketing Ferizy.
Erick mengatakan pemesanan tiket daring ini telah menghasilkan lebih dari 1,6 juta pengguna sejak pertama kali diluncurkan pada 2020. Dampaknya, masyarakat mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dengan adanya sistem ini. "Transformasi yang diterapkan sejumlah BUMN mampu menaikkan pendapatan secara akumulasi dan pencapaian net income total seluruh BUMN yang menyamai tahun lalu. Padahal situasi kala itu masih pandemi. Hal itu patut kita syukuri," ujar Erick pada Kamis (5/10/2023).
Erick menyebut ASDP menjadi salah satu BUMN dengan kinerja baik dalam dua tahun terakhir dan melakukan transformasi bisnis sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Erick yang disebut-sebut akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) itu memastikan BUMN menjalankan lima program prioritas utama yakni transformasi, penerapan core value dengan Akhlak sebagai kunci, rekstrukturisasi bisnis, pengembangan digital dan peningkatan investasi.
"Pengembangan digital tidak kalah penting, apalagi di era disrupsi saat ini menuju teknologi yang semakin canggih dan modern, dan contohnya kita akan terus mendorong teknologi 5G," ucap Erick.
Pada kunjungan ke Pelabuhan ASDP beberapa waktu lalu, Erick mengungkapkan inovasi yang dilakukan ASDP telah terbukti mengurai kepadatan di area Pelabuhan khususnya pada peak season. Erick menyebut adanya terobosan yang luar biasa, salah satunya pada angkutan lebaran tahun ini yang mana para pemudik motor telah tertib membeli tiket ferry via e-ticketing sebesar 95 persen dan roda empat sebesar 90 persen.
"Artinya sudah mulai terbiasa sehingga layanan mudik di lapangan terencana dan terlaksana dengan baik," kata Erick.
Direktur Utama PT ASDP Ira Puspadewi mengatakan penerapan tiket secara daring juga berdampak signifikan terhadap berjalannya sistem operasional di pelabuhan. Berdasarkan data lapangan, arus kedatangan pengguna jasa lebih terurai, khususnya pada saat golden time karena adanya kepastian jadwal kapal dengan memangkas durasi transaksi check in menjadi 15-25 detik dari sebelumnya yang memakan waktu selama 8-10 menit.
"Sedangkan untuk waktu tunggu maksimal pengguna jasa menjadi hanya 75 menit di hari normal dan 90 menit di akhir pekan yang semula mencapai hingga berjam-jam ketika pembelian tiket masih dilakukan secara manual," kata Ira.
Saat ini, terdapat 15 pelabuhan ASDP yang telah menerima layanan reservasi melalui Ferizy yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Surabaya, dan Madura. ASDP akan terus berupaya mengimplementasikan system e-ticketing di seluruh cabang pelabuhan agar digitalisasi dapat tersebar secara merata.