Jumat 06 Oct 2023 16:15 WIB

Bandara Ngurah Rai Pastikan KTT AIS tak Ganggu Penerbangan Reguler

Penumpang layanan reguler diminta mengantisipasi jam keberangkatan.

Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic Island States (KTT AIS) Forum tidak akan mengganggu pergerakan penerbangan reguler di Bandara Ngurah Rai.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic Island States (KTT AIS) Forum tidak akan mengganggu pergerakan penerbangan reguler di Bandara Ngurah Rai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan memastikan bahwa kedatangan dan keberangkatan kepala negara dan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic Island States (KTT AIS) Forum tidak akan mengganggu pergerakan penerbangan reguler di bandara tersebut. Bandara telah menyiapkan seluruh fasilitas dan siap melayani para tamu kenegaraan dan delegasi yang akan tiba sejak 8 Oktober 2023.

“Dari segi operasional bandara, kami lakukan koordinasi secara intens dengan Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV dan Perum LPPNPI (AirNav) Cabang Ngurah Rai untuk pengaturan jadwal penerbangan agar waktu kedatangan dan keberangkatan penerbangan delegasi tidak memberikan kendala pada jadwal penerbangan reguler,” kata Handy, Jumat (6/10/2023).

Baca Juga

Meski fasilitas sudah dimaksimalkan, ia tetap mengimbau para penumpang atau pengguna layanan reguler agar tiba di bandara 2-3 jam sebelum waktu keberangkatan. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di sekitar karena kendaraan delegasi akan melintas.

“Saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani rata-rata 63-65 ribu penumpang domestik dan internasional dan 390 pergerakan pesawat setiap harinya. Untuk itu dibutuhkan kolaborasi dan sinergi yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan di lingkungan bandara dan juga peran serta masyarakat dalam memastikan kelancaran operasional bandara dalam rangka mendukung KTT AIS,” ujarnya.

Untuk memastikan operasional bandara tetap berjalan normal, pihaknya juga akan melakukan pengaturan alur kedatangan dan keberangkatan tamu kenegaraan dan delegasi di Gedung VVIP, Gedung VIP, serta terminal domestik maupun internasional.

Bandara I Gusti Ngurah Rai tak bekerja sendirian, selama KTT AIS berlangsung mereka juga dibantu penjagaan di area bandara oleh 961 personil Airport Security, dibantu Polres Kawasan Bandara, TNI AU, Polda Bali, Paspampres, serta bendesa adat.

Khusus untuk KTT AIS sendiri, bandara juga menyiapkan pengaturan tempat parkir pesawat atau Parking Stand sebanyak 16 parking stand dengan pembagian masing-masing delapan parking stand di utara dan selatan yang dialokasikan untuk pesawat yang mengangkut kepala negara atau delegasi.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Agustinus Budi Hartono menambahkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan pengawasan dan memastikan sarana prasaran di bandara siap, begitu pula General Manager Perum LPPNPI (AirNav) Cabang Ngurah Rai Suryadi Joko Wiratmo yang telah mengatur lalu lintas udara.

“AirNav Indonesia siap memberikan dukungan pelayanan, baik pada saat kedatangan maupun keberangkatan peserta KTT AIS di Bandara I Gusti Ngurah Rai sesuai dengan koordinasi yang selama ini telah dilakukan dengan para pemangku kepentingan penerbangan yang dipimpin oleh Otoritas Bandara,” kata dia.

“Kami telah memastikan kesiapan sisi sumber daya manusia, fasilitas maupun prosedur beserta kontigensinya. Dalam pengaturan lalu lintas udara, kami juga berusaha semaksimal mungkin agar pelayanan terhadap VVIP tidak berpengaruh banyak terhadap pengaturan penerbangan reguler,” sambung Suryadi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement