REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Turnamen olahraga elektronik Piala Presiden Esports 2023 bersama dengan Kantor Staf Presiden RI (KSP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, dan KINCIR menyalurkan dukungan untuk pengembangan talenta digital di tingkat SMK, Jumat (6/10/2023).
Adapun talenta digital yang dimaksud adalah mencakup di bidang multimedia, gim dan esports, hingga pemrograman.
Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah pemberian sejumlah laptop dan perangkat pendukung untuk jurusan pengembangan perangkat lunak dan gim (PPLG) di SMKN 1 Ciomas Bogor dengan total senilai Rp100 juta.
“Melalui Piala Presiden Esports 2023, dukungan untuk SMKN 1 Ciomas dapat menambah potensi siswa-siswi untuk meraih masa depan gemilang, baik dalam sektor kreatif maupun profesi lainnya yang berkaitan dengan industri esports dan gim,” kata Tenaga Ahli Utama Bidang Olahraga dan Pemuda KSP Agung Hardjono dalam acara bincang-bincang yang digelar di SMKN 1 Ciomas Bogor.
“Hal ini sesuai dengan arahan Presiden terhadap revitalisasi vokasi serta pengembangan SDM untuk link-and-match industri,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, peningkatan kualitas SDM di bidang esports merupakan fokus penyelenggaraan Piala Presiden Esports selama lima tahun penyelenggaraannya.
Sejalan dengan visi dan misi untuk memajukan SDM unggul di bidang esports, Piala Presiden Esports 2023 juga merangkul talenta muda di bidang animasi, broadcasting, dan pengembangan gim lokal.
“Piala Presiden Esports hadir sebagai bukti bahwa SDM kita mampu menghelat sebuah suguhan hiburan esports megah, dari dan untuk negeri,” kata Sekretaris Jenderal Piala Presiden Esports 2023 Agung Rusmana.
“Kami melihat banyak sekali talenta baru yang kelak mewarnai industri gim dan esports, lewat bidang pengembang gim, broadcasting, dan animasi,” ujar dia.
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan di Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI Wardani Sugiyanto menambahkan, industri gim dan esports tak hanya menjadi sarana kreasi, tetapi juga bisa menjadi jalan siswa untuk mengembangkan karier di masa depan. “Supaya tujuan tersebut bisa tercapai tentunya perlu dukungan baik secara infrastruktur maupun materi pelatihan,” kata Wardani.