REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan perlunya penguatan hubungan kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Hal ini disampaikan Erick saat melakukan kunjungan kerja di Singapura pada Jumat (6/10/2023).
"Siang tadi di Singapura, saya bertemu Menteri Luar Negeri (Singapura) Vivian Balakrishnan dan Menteri Tenaga Kerja sekaligus Wakil Menteri Perdagangan dan Industri (Singapura) Tan Lee Seng untuk memperkuat kolaborasi Indonesia dan Singapura," ucap Erick dalam akun Instagram, @erickthohir pada Jumat (6/10/2023).
Erick menyampaikan peningkatan kerja sama merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Erick menilai Singapura merupakan mitra strategis Indonesia di kawasan regional.
"Kami ingin memastikan kerja sama regional kawasan Asia Tenggara dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan untuk Indonesia," ucap pria yang digadang-gadang akan maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) tersebut.
Sebelumnya, Erick mengatakan Asia Tenggara memiliki cukup modal untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Produk domestik bruto (PDB) kolektif Asia Tenggara pada 2021 mencapai 3,3 triliun dolar AS.
Erick menyebut angka sebesar itu menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan ekonomi terbesar kelima di dunia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 660 juta jiwa, Asia Tenggara berpotensi besar menjadi mitra kerja sama. Hal ini disampaikan Erick dalam ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) di Jakarta, Selasa (5/9/2023).
“AIPF akan menjadi momentum penting untuk menampilkan, memperkuat, dan memperluas kolaborasi sektor publik-swasta di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik, yang selanjutnya akan menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan," kata Erick.