Jumat 06 Oct 2023 22:02 WIB

Dokter Gizi Sarankan Diet tanpa Musuhi Karbohidrat

Nasi bukan biang kerok utama penyebab gagal diet.

Sketsa karya Beng Rahadian yang masuk dalam buku Ngider Makan Dari Halte ke Halte. Karya tersebut juga dipajang di pameran Ngider Makan dengan Gambar di Galeri Nasional, Jakarta.
Foto: Dok Beng Rahadian
Sketsa karya Beng Rahadian yang masuk dalam buku Ngider Makan Dari Halte ke Halte. Karya tersebut juga dipajang di pameran Ngider Makan dengan Gambar di Galeri Nasional, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis gizi yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia, dr Christopher Andrian, MGizi, SpGK menyarankan orang yang sedang diet menurunkan berat badan jangan terlalu bermusuhan dengan karbohidrat karena zat itu masih dibutuhkan tubuh.

"Sebenarnya jangan terlalu bermusuhan sama karbohidrat. Karbohidrat masih dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktivitas, konsentrasi, tetapi dalam jumlah ideal," kata Christopher di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Namun, kebanyakan orang asupan karbohidratnya melebihi kebutuhan tubuh. Akibatnya kolesterol tinggi, gula naik, perut menjadi buncit dan masalah kesehatan lainnya.

"Nasi bukan biang kerok utamanya. Temannya makanan digoreng, bakwan jagung, karbohidrat semua. Minumnya teh manis," tutur Christopher.

Sementara itu, merujuk pada panduan Kementerian Kesehatan, orang-orang yang sedang menjalani program diet dapat menggunakan piring yang lebih kecil karena dapat mengurangi asupan kalori hingga 22 persen.

Orang-orang disarankan tidak mengurangi jumlah konsumsi makanan sehari-hari secara drastis sehingga mengakibatkan pusing, lemas, keringat dingin, atau gejala lainnya yang membahayakan kesehatan.

Saat makan, cobalah secara perlahan karena otak membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit sebelum menyadari bahwa perut sudah kenyang. Jika makan terlalu cepat, seseorang akan makan lebih banyak makanan daripada yang dibutuhkan tubuh.

Kementerian Kesehatan juga menyarankan orang-orang sebisa mungkin menghindari menyimpan makanan ringan tak sehat di lemari makanan dan sebagai gantinya memperbanyak porsi sayuran. Sayuran tergolong makanan rendah kalori dan tinggi serat sehingga akan membantu seseorang tetap kenyang lebih lama.

Selanjutnya, mereka disarankan minum terlebih dulu karena tubuh terkadang salah mengartikan antara rasa lapar dan haus. Oleh sebab itu, sebaiknya minum segelas air terlebih untuk mengantisipasi hal ini.

Selain itu, sebaiknya lakukan peningkatan aktivitas fisik yakni mulai menggunakan tangga, berjalan lebih jauh dari tempat parkir, olahraga atau beraktivitas bersama keluarga di akhir pekan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement