Sabtu 07 Oct 2023 05:00 WIB

In Picture: Sentra Produksi Mi Soun di Klaten

Proses pengeringan mi soun memanfaatkan cahaya matahari .

Red: Tahta Aidilla

Pekerja memproduksi mi soun di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (6/10/2023). Mi soun yang diproduksi secara tradisional dengan memanfaatkan cahaya matahari untuk proses pengeringan itu, saat musim kemarau ini dapat mengolah bahan tepung aren kurang lebih sebanyak 500 kilogram per hari yang dijual dengan harga Rp23 ribu per kilogram mi soun. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Pekerja membawa mi soun setelah proses jemur di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (6/10/2023). Mi soun yang diproduksi secara tradisional dengan memanfaatkan cahaya matahari untuk proses pengeringan itu, saat musim kemarau ini dapat mengolah bahan tepung aren kurang lebih sebanyak 500 kilogram per hari yang dijual dengan harga Rp23 ribu per kilogram mi soun. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  NGAWEN  --  Pekerja memproduksi mi soun di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (6/10/2023).

Mi soun yang diproduksi secara tradisional dengan memanfaatkan cahaya matahari untuk proses pengeringan itu, saat musim kemarau ini dapat mengolah bahan tepung aren kurang lebih sebanyak 500 kilogram per hari, yang dijual dengan harga Rp23 ribu per kilogram mi soun.

 

sumber : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement