REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pentingnya peran generasi muda bagi Indonesia di masa depan. Erick menyampaikan generasi muda merupakan tulang punggung dalam mewujudkan upaya Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Saat kunjungan kerja ke Singapura, Erick yang namanya santer disebut sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) terkuat ini menyempatkan diri bertemu anak muda Indonesia yang sedang menimba ilmu dan bekerja di Singapura.
"Ketemu anak-anak muda Indonesia yang lagi cari pengalaman di Singapura. Ini orang-orang pintar yang akan mendorong ekonomi digital Indonesia akan menguasai Asia Tenggara," ujar Erick melalui akun Instagram @erickthohir pada Jumat (6/10/2023).
Erick yang lama berkiprah di kancah internasional saat menjadi Presiden Inter Milan pun menitipkan pesan kepada anak muda Indonesia yang sedang berada di luar negeri. Erick mendorong anak muda untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya untuk membangun Indonesia.
"Kalau nanti sudah kaya pengalaman, jangan lupa pulang ke Indonesia, kita bangun ekonomi digital di tanah air sama-sama," ucap Erick.
Erick kerap mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi episentrum ekonomi digital dunia. Erick menyebut 213 juta masyarakat Indonesia atau sekitar 77 persen dari total populasi merupakan merupakan pengguna internet aktif pada 2023 dan menjadi peringkat kedua pengguna media sosial terbesar di dunia.
"Bahkan, tujuh dari 28 unicorn startup (perusahaan rintisan) terbesar di Asia Tenggara adalah dari Indonesia. Angka ini masih akan terus meningkat seiring pertumbuhan demografi digital native dan infrastruktur digital yang semakin mumpuni," ucap Erick.
Erick menyampaikan pertumbuhan ini juga memicu valuasi ekonomi digital indonesia yang diprediksi akan mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030. Hal ini menjadikan isu digitalisasi sangat strategis dalam mengisi pembangunan ekonomi Indonesia ke depannya.
Erick menyampaikan Indonesia membutuhkan momentum untuk lead the leap dengan menciptakan ekosistem ekonomi digital ala Indonesia. Menurut Erick, ada banyak sektor potensial untuk mengembangkan potensi inovasi digital di Indonesia, mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, pangan, hingga finansial.
Untuk itu, lanjut Erick, pemerintah akan terus mengambil langkah keseimbangan dalam ekonomi digital. Pemerintah mendorong keterbukaan, namun tetap memberikan perlindungan terhadap konten lokal dan UMKM.
"Pemerintah telah mengambil kebijakan yang pro-Indonesia. Tentu dalam mengambil kebijakan ini, kita tidak akan semena-mena, karena pemerintah akan mencari solusi yang dapat tetap memajukan ekosistem digital, namun tanpa merugikan pihak mana pun, terutama ekonomi lokal," sambung pria kelahiran Jakarta itu.
Erick menyampaikan hal ini juga sejalan dengan yang terus dia dorong di BUMN. Erick menyampaikan BUMN berkomitmen memajukan ekosistem digital tersebut melalui pembangunan infrastruktur, pengembangan SDM dan pengembangan platform yang berpihak pada kreativitas kreator lokal.
"Tapi tentu itu tidak cukup, kalian generasi muda harus jadi pendorong kebijakan," ucap Erick.
Pria berdarah Lampung dan Majalengka itu menyampaikan peran aktif generasi muda harus disalurkan melalui organisasi atau komunitas yang bukan hanya sesuai dengan passion dan bakat, tapi juga ikut mendorong percepatan kemajuan ekonomi digital 2045. Erick percaya dengan kemampuan dan pemikiran generasi muda Indonesia yang mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang.