REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Program Profesi Insinyur (PPI) merupakan program pendidikan lanjutan yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi praktis dan profesional bagi para lulusan sarjana teknik agar siap untuk berpraktik secara profesional sebagai insinyur di dunia industri atau praktek teknik.
Tuti Alawiyah selaku staff Pengembangan Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya, mengatakan PPI bertujuan untuk mempersiapkan insinyur dengan pemahaman yang mendalam tentang aspek praktis dalam bidang teknik, etika profesi, keberlanjutan, regulasi, dan keterampilan komunikasi yang diperlukan dalam lingkungan kerja.
“Seorang dosen yang telah menyelesaikan program profesi insinyur, dapat menjadi aset yang berharga untuknya dan untuk institusi tempat dia mengajar. Menyelesaikan program profesi insinyur menunjukkan komitmen terhadap pengembangan diri dan peningkatan kualifikasi untuk meningkatkan kredibilitas dan otoritas dosen dalam mengajar dan membimbing mahasiswa di bidang Teknik,” tutur Tuti dalam keterangan tertulis, Rabu (27/9/2023).
Ia menambahkan, Program profesi insinyur umumnya mencakup aspek praktis yang kuat. Seorang dosen yang telah melewati program ini akan membawa pengalaman praktis yang lebih kaya ke dalam kelas, mengaitkan teori dengan aplikasi nyata di dunia industri.
“Diharapkan juga menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa serta berbagi pengalaman tentang tantangan dan kesuksesan dalam praktek insinyur dan membantu mahasiswa merasa lebih terhubung dengan materi kuliah. Keterlibatan dosen dalam program profesi insinyur dapat membuka peluang kerja sama dengan industri dan praktisi di luar lingkungan kampus. Ini bisa berupa proyek bersama, magang, atau kolaborasi penelitian,” imbuhnya.
Dalam lingkungan pendidikan yang kompetitif, memiliki kualifikasi tambahan seperti profesi insinyur dapat memberikan keunggulan dalam kompetisi untuk posisi akademik atau penelitian serta membantu memperkuat citra institusi sebagai tempat pendidikan tinggi yang terkait erat dengan dunia praktik dan industri.
“Namun, dosen juga harus memastikan tetap membagi waktu dengan bijak antara tugas mengajar, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan komitmen dari program profesi insinyur. dengan manajemen waktu yang efektif, dosen dapat memanfaatkan pengalaman dan kualifikasi tambahan ini untuk meningkatkan kontribusi terhadap pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” tuturnya.