REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan layanan dan program kerja pertanian akan tetap berjalan dengan baik kendati Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah memundurkan diri dari jabatannya pada akhir pekan ini.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, di Jakarta, Sabtu (7/10/2023) mengatakan, Kementan terus berupaya melanjutkan program peningkatan produksi dan kesejahteraan petani. Terlebih, di tengah tantangan El-Nino yang cukup berat.
Kuntoro memastikan, Kementan bersama para petani akan terus menjaga produksi pangan nasional. "Sesuai arahan Bapak Presiden, kita akan terus memperkuat kolaborasi dengan semua pihak terutama dalam mendampingi petani memperkuat produksi pertanian," ujar Kuntoro dalam keterangan tertulisnya.
Presiden Joko Widodo pada Jumat (6/10/2023) juga menyampaikan, penunjukkan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian juga demi memudahkan koordinasi sektor pangan. Terutama dalam mengurusi persoalan pangan seperti koordinasi dengan Bulog, Badan Pangan Nasional, maupun Kementerian Perdagangan.
Sementara itu, Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya terlebih dahulu akan berkonsolidasi dengan jajaran Kementerian Pertanian usai penunjukkan dirinya menjadi Plt Mentan. Namun, ia telah menetapkan fokus kerja hingga nantinya Presiden mengumumkan pengganti tetap Syahrul Yasin Limpo.
“Saya izin konsolidasi dulu. Tapi yang jelas, salah satu fokusnya ke depan adalah pupuk dan persiapan tanam MT I (musim tanam padi pertama),” kata Arief kepada Republika.co.id, Sabtu (7/10/2023).
Seperti diketahui, musim tanam padi pertama biasa dimulai pada akhir tahun bertepatan dengan musim penghujan. Adapun masa panen pertama umumnya akan dimulai pada Februari hingga mencapai puncaknya pada Maret-April.
Pasokan beras yang dihasilkan pada musim rendeng ini juga menjadi yang terbesar dalam rangkaian panen tahunan serta menentukan keamanan pasokan dalam negeri hingga akhir tahun.