REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menang ketika simulasi duel elektabilitas atas capres PDIP Ganjar Pranowo yang diadakan oleh Poltracking Indonesia. Dari survei yang dihelat pada 3-9 September 2023, Prabowo semakin kokoh di peringkat pertama.
Jika dilakukan skema head to head, Prabowo unggul sangat signifikan dari Ganjar. "Keunggulan ada di Pak Prabowo di 7 persen," kata peneliti senior Arya Budi saat paparan bertajuk 'Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres-Cawapres 2024' di Jakarta, Sabtu (7/10/2023).
Jika dihitung berdasarkan survei yang dilakukan Poltracking, capres yang berpotensi masuk ke putaran kedua adalah Prabowo dan Ganjar. Arya menyampaikan, kemungkinan besar Anies berpeluang gugur di putaran pertama.
"Per hari ini yang berpotensi masuk ke putaran kedua adalah Pak Prabowo dan Mas Ganjar. Mas Anies, berpotensi gugur di putaran pertama," jelas Arya.
Jika dilihat dari simulasi head to head dalam survei terbaru Poltracking, Prabowo juga berhasil mengalahkan Anies. Dalam simulasi tersebut, Prabowo berhasil mengandaskan Anies dengan total dukungan mencapai 51,2 persen berbanding 28,3 persen untuk Anies.
Di sisi lain, jika berhadapan dengan Ganjar, Prabowo mendapatkan suara mayoritas dukungan. Berdasarkan hasil survei terbaru Poltracking, Prabowo meraih dukungan sebesar 46,1 persen lawan Ganjar 39,8 persen.
Sebelumnya, Poltracking telah mengumumkan simulasi elektabilitas tiga nama capres yang akan berlaga di kontestasi Pilpres 2024. Di dalam hasil survei tersebut, Prabowo bertengger di urutan pertama dengan total elektabilitas 38,9 persen, disusul Ganjar dengan 37,0 persen, dan Anies 19,9 persen.