Sabtu 07 Oct 2023 16:54 WIB

Pemenang Hadiah Nobel Kedokteran 2023 Bertemu di Ruang Fotokopi

Katalin Karikó dan Drew Weissman menghabiskan 20 tahun berkolaborasi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Katalin Karikó dan Drew Weissman yang bertemu di ruang mesin fotokopi University of Pennsylvania tahun 1997 menerima hadiah Nobel bidang kedokteran.
Foto: AP Photo/Matt Rourke
Katalin Karikó dan Drew Weissman yang bertemu di ruang mesin fotokopi University of Pennsylvania tahun 1997 menerima hadiah Nobel bidang kedokteran.

REPUBLIKA.CO.ID, PENNSYLVANIA -- Dua ilmuwan Amerika Serikat (AS) yang bertemu di ruang mesin fotokopi dan bekerja sama selama beberapa puluh tahun menerima hadiah Nobel bidang kedokteran atas penelitian mereka yang mengarah pada mRNA vaksin Covid-19.

Hingga Juni 2023 lalu the New York Times mencatat lebih dari 5,55 miliar orang di seluruh dunia menerima dosis vaksin Covid-19 atau 72,4 persen populasi dunia.

Baca Juga

Teknologi itu kini dikembangkan untuk mengobati penyakit lain seperti kanker, penyakit menular lain, penyakit genetik, penyakit jantung, alergi dan penyakit kekebalan tubuh. Katalin Karikó dan Drew Weissman yang bertemu di ruang mesin fotokopi University of Pennsylvania tahun 1997 menerima hadiah Nobel bidang kedokteran.

Karikó yang merupakan asisten profesor dan pakar biokimia, sedang meneliti teknologi messenger RNA dan Weissman pakar imunologi, baru-baru ini bergabung dengan University of Pennsylvania dari National Institutes of Health. Mereka menghabiskan 20 tahun berkolaborasi.

"(Untuk) mencari tahu bagaimana vaksin bekerja, berfungsi dengan baik," kata Weismann dalam konferensi pers Senin (2/10/2023) seperti dikutip dari USA Today Sabtu (7/10/2023).

Selama penelitian itu mereka kesulitan mendapatkan pendanaan atau menerbitkan penelitian mereka. "Kami tidak dapat menarik orang untuk menyadari RNA adalah sesuatu yang menarik," kata Weismann.

Mereka terus mengejar penelitian itu, Weismann dan Kariko mengatakan mereka melihat potensi penelitian tersebut meski orang lain tidak. Pada tahun 2015 Koriko terpaksa pensiun dari University of Pennsylvania meski ia masih menjadi asisten profesor.

Tiga tahun kemudian, atas dukungan dari suaminya ia bergabung dengan perusahaan Jerman, BioNTech yang mengeksplorasi cara mengkomersilkan teknologi mRNA.

Koriko yang lahir di Hungaria, bolak-balik antara Philadelphia, AS dan Mainz, Jerman, selama lebih dari satu dekade. Ia melakukan penelitian sendiri selama berpuluh-puluh tahun setelah sebagian besar peneliti di angkatannya mewariskan penelitian mereka ke peneliti yang lebih muda.

BioNTech yang memberi jabatan konsultan pada Koriko, bermitra dengan Pfizer untuk mengembangkan satu dari dua vaksin mRNA Covid-19. Vaksin itu tersedia di AS sejak Desember 2020.

Karikó dan Weissman mengatakan meski dunia menyadari teknologi mRNA pada tahun 2020. Tapi itu bukan teknologi baru pada saat itu.

"Kami menggelar tiga uji coba klinis sebelum Covid-19 melanda," kata Weismann. Kariko mengatakan atas meningkatkan perhatian dan kredibilitas mRNA sejak pandemi Covid-19 kini sudah digelar 250 penelitian uji coba menggunakan teknologi itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement