REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ragam persepsi mengenai kasus kopi sianida yang diangkat dalam film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso masih terus bergulir. Tak sedikit penonton yang ragu bahwa Jessica bersalah dan malah menyudutkan keluarga korban, Mirna Salihin, terutama ditujukan kepada ayahnya, Edi Darmawan Salihin.
Tak tinggal diam, kembaran Mirna yaitu Sandy Salihin angkat bicara. Lewat unggahan Instagram Story yang diduga kuat tentang film Ice Cold, ia menuliskan bahwa semua orang harus menonton dulu persidangannya yang lengkap. “Please watch the real trial, not just because of one hour documentary you can get all your conclusion,” tulis Sandy di akun Instagram @made_s88.
Hal ini memicu lagi komentar-komentar warganet yang membela keluarga Mirna. Salah satunya tentang Netflix yang seolah menunjukkan ada problem pada penegakan hukum di Indonesia sehingga menetapkan tersangka tanpa bukti kuat dan autopsi akurat.
“Film dokumenter ini bukan tentang Jessica bersalah atau tidak. Tapi tentang sistem keadilan di negeri ini. Mungkin memang benar Jessica itu pelakunya, tapi penetapan dia sebagai tersangka ini adalah bentuk ketidak adilan. Tidak adilnya itu bukan karena Jessica tidak bersalah, tapi karena mereka yang menangani kasus ini tidak berhasil membuktikan bahwa Jessica bersalah,” tulis akun @bungkusanh*** yang langsung mendapat 17 ribu likes dan 448 komentar balasan.
“Tujuan film dokumenter ini bukan buat nunjukin Jessica beneran salah atau nggak, tapi Netflix secara nggak langsung ingin menunjukkan pada dunia bahwa sistem hukum di Indonesia tuh berantakan,” tulis akun @riskar***.
Banyak yang cuma nonton film dokumenter...lanjutkan membaca>>