REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Serangan Israel di Jalur Gaza yang diluncurkan setelah serangan Hamas selain menewaskan sedikitnya 198 warga Palestina juga mengakibatkan lebih dari 1.600 warga lainnya luka-luka. Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada Sabtu (7/10/2023) melalui akun Facebooknya.
Israel memulai Operasi Iron Swords di Gaza sebagai balasan atas Operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan pasukan Hamas terhadap Israel sebelumnya pada hari tersebut. Tentara Israel "memulai operasi skala besar untuk membela warga sipil Israel dari serangan gabungan yang diluncurkan terhadap Israel oleh Hamas pagi ini," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Banyak warga Israel disebutkan tewas dalam operasi Palestina tersebut, dengan banyak lainnya mengaku ditahan, tetapi media Anadolu tidak dapat memverifikasi jumlahnya.
Kepala Hamas Ismail Haniyeh menggambarkan serangan itu sebagai "epik heroik sebagai respons terhadap agresi Israel terhadap Masjid Al Aqsa" dan kekerasan yang dilakukan para pemukim Israel. Ratusan pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa yang menjadi pusat konflik selama hari raya Yahudi, Sukkot. Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas, mengatakan mereka menargetkan beberapa lokasi musuh, bandara, dan instalasi militer dengan serangan roket.