Ahad 08 Oct 2023 01:30 WIB

Palestina Sebut Perdamaian Bisa Terwujud Jika Israel Akhiri Pendudukan

Israel sedang melancarkan serangan ke Jalur Gaza merespons serangan roket Hamas.

Red: Israr Itah
Kendaraan terbakar di Ashkelon, Israel, setelah peluncuran roket dari Gaza, 7 Oktober 2023. Tembakan roket diluncurkan dari Jalur Gaza pada Sabtu dini hari dalam serangan mendadak yang diklaim Hamas.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Kendaraan terbakar di Ashkelon, Israel, setelah peluncuran roket dari Gaza, 7 Oktober 2023. Tembakan roket diluncurkan dari Jalur Gaza pada Sabtu dini hari dalam serangan mendadak yang diklaim Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina pada Sabtu (7/10/2023) mengatakan, mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah satu-satunya jaminan terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut menyatakan bahwa mereka telah berulang kali memperingatkan bahwa jika konflik Israel-Palestina tidak diselesaikan dan rakyat Palestina tidak diberikan hak untuk menentukan nasib sendiri, maka akan ada konsekuensi yang serius, dikutip dari kantor berita Palestina WAFA.

Baca Juga

"Kami juga telah memperingatkan konsekuensi dari provokasi dan serangan yang dilakukan setiap hari, terorisme yang terus berlanjut oleh para pemukim dan pasukan pendudukan Israel, serta penggerebekan terhadap Masjid Al Aqsa dan situs-situs suci Kristen dan Islam," lanjut pernyataan tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan atas respons kondisi saat ini ketika Israel sedang melancarkan serangan ke Jalur Gaza. Serangan tersebut dilakukan sebagai balasan atas rentetan roket yang diluncurkan pasukan militan Palestina ke wilayah Israel pada Sabtu pagi waktu setempat.