Ahad 08 Oct 2023 18:42 WIB

Pendapatan Iklan Jeblok, X Siapkan Layanan Berlangganan Premium

X ingin membagi layanan berlangganan premiumnya menjadi tiga tingkatan keanggotaan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
X saat ini sedang menguji variasi Basic, Standard, dan Plus dari paket premium/ilustrasi
Foto: EPA-EFE/ETIENNE LAURENT
X saat ini sedang menguji variasi Basic, Standard, dan Plus dari paket premium/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter ingin membagi layanan berlangganan premiumnya menjadi tiga tingkatan keanggotaan sehingga perusahaan dapat memvariasikan harga berlangganan berdasarkan jumlah iklan yang ditampilkan kepada pengguna.

Menurut sumber Bloomberg yang menghadiri pembicaraan pada Kamis dengan X, perusahaan saat ini sedang menguji variasi Basic, Standard, dan Plus dari paket premium yang saat ini dimulai dari delapan dolar AS atau sekitar Rp 125 ribu per bulan. 

Baca Juga

Hingga saat ini masih belum jelas apakah versi gratis akan terus ada dan tidak ada informasi harga yang diumumkan untuk tingkat keanggotaan baru. Namun, menurut rincian yang sebelumnya ditemukan di aplikasi X, paket Basic tingkat awal tidak akan mengurangi jumlah iklan yang dilihat pengguna di platform.

Sedangkan tingkat Standard akan menampilkan setengah jumlah iklan dan penawaran premium Plus teratas akan menghapus iklan sepenuhnya. Oleh karena itu, mungkin biayanya akan lebih mahal, di atas delapan dolar AS per bulan. 

X belum mengungkapkan kapan tingkat keanggotaan baru ini akan diluncurkan dalam pengujian atau manfaat tambahan apa yang mungkin disertakan dalam setiap paket. Selama panggilan telepon, CEO X Linda Yaccarino mengatakan pendapatan periklanan, lisensi data, dan langganan perusahaan tumbuh dari kuartal ke kuartal dalam satu digit.

Dia juga mengulangi pernyataan pada acara Code pekan lalu bahwa sekitar 90 persen pengiklan teratas X telah kembali. Klaim ini telah ditepis oleh pengawas media nirlaba, Media Matters, yang mengatakan bahwa pengiklan memang telah kembali tapi pengeluarannya jauh lebih sedikit dibandingkan Twitter sebelum Musk memimpin. 

Dilansir The Verge, Ahad (8/10/2023), Yaccarino mengatakan belanja iklan belum sepenuhnya pulih dan perusahaan menjadi lebih konservatif dengan anggaran belanja mereka. Keuangan X telah menjadi topik hangat diskusi sejak Elon Musk membeli perusahaan tersebut seharga 44 miliar dolar AS tahun lalu.

Bloomberg memperkirakan X berutang sekitar 1,2 miliar dolar AS dalam pembayaran bunga per tahun atas utangnya. Musk sebelumnya mengumumkan rencana untuk meningkatkan pendapatan dan memberantas bot dengan beralih ke layanan berbasis langganan yang akan membebankan biaya kepada setiap pengguna di platform.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement