REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Judi online saat kini makin marak bahkan di kalanan pelajar dan mahasiswa. Perencana Keuangan PINA.id Sayoga Risdya Prasetyo mengungkapkan fenomena tersebut membuktikan kurangnya literasi keuangan di kalangan masyarakat.
"Fenomena ini jadi salah satu bukti bahwa literasi keuangan masyarakat kita masih sangat rendah. Kurangnga literasi keuangan membuat orang mudah terbawa iming-iming kaya mendadak dalam waktu instan yang selalu dielu-elukan oleh perusahaan judi online," kata Sayoga kepada Republika.co.id, Ahad (8/10/2023).
Menurutnya, fenomena judi online cukup memprihatinkan. Sayoga mehgatakan, berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sejak awal 2023 hingga saat ini total angka transaksi masyarakat Indonesia dalam judi online sudah mencapai angka Rp 200 triliun.
"Angka ini cukup fantastis mengingat dari periode 2017 hingga 2022, total transaksi judi online Rp 190 triliun. Itu artinya ada lonjakan luar biasa tinggi sejak memasuki 2023 ini," ujar Sayoga.