REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencana Keuangan PINA.id Sayoga Risdya Prasetyo mengungkapkan sejumlah faktor yang membuat judi online semakin marak. Faktor tersebut mulai dari keinginan memiliki kekayaan secara instan, rendahnya literasi keuangan, mudahnya akses perjudian, hingga faktor ekonomi.
Sayoga mengatakan masih banyak orang Indonesia yang memiliki keinginan untuk kaya mendadak secara instan. "Kurangnya literasi keuangan membuat masyarakat tidak mampu membedakan mana investasi yang aman dan berbahaya, asal ikut ikutan orang di sekitar saja yang penting imbal hasilnya besar," kata Sayoga kepada Republika.co.id, Ahad (8/10/2023).
Hal itu menurutnya yang membuat seseorang mudah sekali dijebak untuk ikut judi online. Sayoga mengatakan banyak orang berpikir imbal hasilnya dianggap jauh lebih menggiurkan dibandingkan investasi lain seperti reksa dana, saham, deposito, dan lainnya.
Lalu kedua yaitu faktor kemudahan akses karena zaman dulu judi dilakukan di tempat tempat tertentu yang tertutup dan aksesnya terbatas. "Namun kini hanya bermodalkan smartphone, orang orang bisa mengakses situs judi, mulai dari anak anak hingga orang dewasa," ucap Sayoga.
Lalu faktor selanjutnya yakni kondisi ekonomi. Sayoga menegaskan, tidak sedikit orang yang bermain judi online dengan tujuan untuk menyambung hidup karena kesulitan mendapat pekerjaan.
Terlebih, Sayoga mengatakan dalam kondisi sulit, seseorang cenderung rela melakukan apapun untuk bertahan dan juga mudah dipengaruhi ajakan orang lain. "Sekali nyoba ikut-ikutan, eh malah ketagihan dan penasaran hingga tak sadar lama lama aset habis dan utang sudah menumpuk di sana sini," jelas Sayoga.
Jika melihat beberapa faktor tersebut, Sayoga mengambil kesimpulan bahwa solusi paling bijak adalah melalui jalur edukasi. Di menuturkan, judi online selalu melihat orang-orang yang kurang terliterasi sebagai sasaran empuk untuk bisnis mereka.
"Bila kita perbaiki literasi keuangan masyarakat, tak peduli semanis apa iming-iming perusahaan judi online tersebut, tak peduli seberapa mudah akses website judi online tersebut, masyarakat tak akan mau menyentuh dan ujung ujungnya perusahaan judi tersebut menghilang dari Indonesia," ungkap Sayoga.
Edukasi ada banyak jalur....