REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Israel kembali menyerang Palestina dengan serangan rudal dan RS Indonesia pun terdampak. Serangan itu pun mendapat tanggapan dari berbagai ormas Islam Indonesia.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti mengatakan saling serang antara Israel dengan Hamas sungguh sangat mengkhawatirkan dan mengancam keamanan serta keselamatan masyarakat sipil. Masa depan perdamaian di Palestina semakin tidak menentu.
"Dewan keamanan PBB perlu mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik untuk mencegah terjadinya peperangan dan kekerasan yang semakin meluas," ujar dia kepada Republika.co.id, Ahad (8/10/2023).
Ketua Umum PB Al Washliyah KH Masyhuril Khamis mengutuk dan mengecam tindakan brutal tersebut. Indonesia harus bersikap sebab lsrael telah menghancurkan fasilitas kemanusiaan
"Sudah saatnya dunia melakukan embargo atas kejahatan kemanusiaan ini. Sikap umat islam di lndonesia harus terus meningkatkan persaudaraannya terutama dlm membantu saudaranya di Palestina, utamanya perbaiki RS yang rusak, selain tetap waspada akan adanya gerakan yang merugikan umat Islam,"ujar dia.
Ketua Umum Persis KH Jeje Zaenudin mengatakan setiap kali Israel mendapat perlawanan dari Hamas, Israel membalasnya dengan membabi buta. Sehingga banyak mengorbankan rakyat sipil dan sarana publik.
"Kita semua bangsa Indonesia dan umat Islam khususnya tentu mengecam dan mengutukan keras kebrutalan Israel hingga menyasar rumah sakit Indonesia,"ujar dia.
Sebelumnya warga Israel lari tunggang langgang ketika pejuang Palestina menguasai wilayah komunitas pemukim Israel di dekat Jalur Gaza. Warga Israel yang terjebak dalam serangan tersebut memohon bantuan, tapi tentara Israel tidak kunjung datang.
Rumah Sakit Indonesia di Beilt Lahiya di Jalur Gaza, Palestina, menjadi sasaran serangan udara militer Israel pada Sabtu (7/10/2023). Seorang petugas medis tewas dalam serangan Israel terhadap rumah sakit yang berada di Jalur Gaza utara itu.
Seorang koresponden WAFA mengatakan setidaknya satu rudal Israel menghantam Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya. Serangan tersebut juga melukai sejumlah orang lainnya, dan merusak peralatan penting rumah sakit.