REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Australia diklaim mengesampingkan Indonesia untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2034. Negeri Kanguru disebut lebih memilih untuk menggandeng Malaysia dan Singapura untuk sama-sama mencalonkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Dilansir the Sydney Morning Herald, Sabtu (7/10/2023), Australia tidak menggaet Indonesia karena menganggapnya terlalu berisiko.
Federasi Sepak Bola Australia telah memulai percakapan eksplorasi dengan FIFA dan Pemerintah Australia mengenai tawaran untuk mengadakan lebih banyak turnamen setelah Piala Dunia Wanita. Federasi sepak bola Australia tak mau melewatkan kesempatan ini. Terlebih, FIFA memastikan jika Piala Dunia 2034 akan jadi jatah kawasan Oseania serta Asia sebagai tuan rumah.
Tawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Putra 2034 pun kembali menjadi agenda. Football Australia telah menyatakan hal tersebut, dengan kepala eksekutif James Johnson mengatakannya berulang kali bahwa hal ini akan dibahas dengan Selandia Baru setelah Piala Dunia Wanita.
Namun, persyaratan menjadi tuan rumah sangat sulit sehingga dua negara tidak dapat melakukannya sendiri, apalagi satu negara. Australia dan Selandia Baru tidak dapat melakukannya sendiri. Persyaratan kapasitas minimum FIFA untuk tempat pertandingan adalah 40 ribu kursi. Indonesia seharusnya menjadi opsi paling pertama, tapi itu dihindari oleh Australia.
Pasalnya, Australia masih belum melupakan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang setahun lalu. Kemudian, Indonesia juga gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 karena adanya campur tangan politik. Jadi jika Indonesia terlalu berisiko untuk bermitra, lalu siapa lagi yang masuk akal?
Jawaban yang jelas terletak sedikit di utara: Singapura dan Malaysia.
Ke-10 negara ASEAN juga telah membahas tawaran bersama di antara mereka sendiri – namun jika kedua negara ini menarik diri dan bergabung dengan negara-negara trans-Tasman, yang terkenal secara global karena keahlian mereka dalam acara besar, untuk membentuk tawaran Asia-Pasifik yang menarik, hal ini tentu saja menguntungkan untuk semua orang.
Namun, penawaran boleh saja dilakukan oleh siapa pun. Tapi tetap FIFA yang punya penilaian sendiri. Australia bisa saja menyisihkan Indonesia dari pengajuan bersama itu, tapi tidak menutup kemungkinan arah angin justru berbalik ke Indonesia. Adapun batas waktu pengajuan diri sebagai tuan rumah piala Dunia 2034 adalah sampai dengan bulan Oktober 2023.