Ahad 08 Oct 2023 20:06 WIB

Kualitas Udara di 19 Wilayah di Semenanjung Malaysia tidak Sehat

Sejak akhir September 2023, kualitas udara di Semenanjung Malaysia menurun.

Red: Nidia Zuraya
Seorang perempuan (kedua dari kanan) menjemur pakaian tidak jauh dari Menara Kembar Petronas di Malaysia yang diselimuti kabut asap. ilustrasi
Foto: AP Photo/Joshua Paul
Seorang perempuan (kedua dari kanan) menjemur pakaian tidak jauh dari Menara Kembar Petronas di Malaysia yang diselimuti kabut asap. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Stasiun-stasiun pemantau Indeks Polusi Udara (IPU) di 19 wilayah di Semenanjung Malaysia pada Ahad (8/10/2023) petang menunjukkan kualitas udara yang tidak sehat.

Data dari Sistem Manajemen Indeks Polusi Udara (APIMS) pada pukul 18.00 waktu setempat menunjukkan bahwa kualitas udara dari 19 stasiun IPU di Semenanjung Malaysia berada dalam kategori tidak sehat dengan level partikel atmosfer berukuran kurang dari 2,5 mikron (PM2,5) berada di angka 101-200.

Baca Juga

Jumlah wilayah yang memiliki kualitas udara tidak sehat di Semenanjung Malaysia itu bertambah dari 14 pada Ahad (8/10/2023) pagi sekitar pukul 06.00. Sementara itu, stasiun-stasiun lain di Semenanjung maupun di Malaysia bagian timur menunjukkan kualitas udara ada pada kategori moderat (51-11) hingga baik (0-50).

Konsentrasi PM2,5 tertinggi di Semenanjung Malaysia pada Minggu petang tercatat di Nilai, Negeri Sembilan, yang mencapai 162 mikrogram per meter kubik (µg/m3), diikuti Batu Pahat, Johor, yang mencapai 161 µg/m3. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsentrasi PM2,5 sebaiknya tidak melebihi 10 µg/m3.