REPUBLIKA.CO.ID, GRANADA -- Dominasi Barcelona atas Granada dalam pertandingan lanjutan La Liga Spanyol, Senin (9/10/2023) dini hari WIB, tak berbuah positif. Blaugrana hanya bisa membawa pulang satu poin dari Stadion Los Carmenes setelah bermain imbang 2-2 melawan tuan rumah.
Tim asuhan Xavi Hernandez bahkan harus tertinggal dua gol lebih dulu. Penyerang Granada Bryan Zaragoza mencetak dua gol pada babak pertama untuk membawa tuan rumah unggul dua gol. Namun Yamal mencetak gol dari jarak dekat sesaat sebelum jeda untuk membawa Barcelona kembali ke dalam permainan sesaat. Sergi Roberto kemudian menjadi penyelamat Barcelona dari kekalahan lewat golnya pada menit ke-86.
Barcelona kini berada di posisi ketiga dengan 21 poin setelah sembilan pertandingan, tertinggal satu poin dari Girona dan terpaut tiga poin dari pemuncak klasemen Real Madrid. Atletico Madrid berada di urutan keempat dengan 19 poin dengan satu pertandingan tersisa.
Yamal telah memecahkan rekor Liga yang dipegang oleh pemain Malaga, Fabrice Olinga. Saat itu Olinga mencetak gol ke gawang Celta Vigo pada tahun 2012 saat berusia 16 tahun dan 98 hari. Sementara Yamal melakukannya dalam usia 16 tahun dan 87 hari.
Gol dari Yamal menginspirasi Barcelona yang kesulitan pada babak pertama. Blaugrana kemudian mendominasi permainan, terutama pada akhir pertandingan yang memaksa Andre Ferreira dari Granada harus melakukan beberapa penyelamatan.
Granada sebenarnya bisa mengamankan kemenangan andai tidak menyia-nyiakan setidaknya dua peluang bagus lainnya untuk memperbesar keunggulan timnya melalui serangan balik di babak pertama.
Ia juga melepaskan tendangan keras yang membentur tiang gawang pada menit ke-87, sesaat setelah Roberto menyamakan kedudukan untuk Barca.
Para pemain Barca dan manajer Xavi Hernandez kemudian mengajukan protes keras kepada wasit yang menganulir gol Joao Felix pada masa tambahan waktu karena offside yang kontroversial saat membangun serangan.
"Saya pikir kami layak mendapatkan hasil lebih tetapi harus membayar kesalahan kami. Sudah jelas kami tidak bisa keluar ke lapangan seperti itu," kata Xavi kepada DAZN.
"Kami bersabar, kami mendominasi. Mungkin ini adalah pertandingan dengan penguasaan bola terbanyak dan kami memiliki banyak peluang."
Xavi tak berlebihan. Timnya mencatatkan hingga 81 persen penguasaan bola pada laga ini, membuat 769 operan, berbanding 183 dari tuan rumah.
Hasilnya ada 22 tembakan yang dilepaskan Barcelona, dengan 10 di antaranya mengarah ke gawang. Sementara Granada hanya membuat tujuh tembakan, dua di antaranya mengarah ke gawang. Namun efektivitas tuan rumah membuat dua tembakan itu berubah gol.
Granada hanya mendapatkan satu sepak pojok sepanjang laga, berbanding 11 untuk Barcelona. Namun keuntungan ini tak bisa dimaksimalkan.
"Sangat disayangkan bahwa kami harus bangkit dari ketertinggalan 2-0 setelah dua serangan balik. Perasaan saya secara keseluruhan bagus, tetapi kami kehilangan dua poin," kata Xavi.