Senin 09 Oct 2023 07:45 WIB

TikTok Shop Tutup, Ekonom Nilai Produk Impor Tetap Dominan

Penutupan TikTok Shop hanya memindahkan barang impor ke e-commerce lain.

Red: Fuji Pratiwi
Aplikasi tiktok shop saat dibuka.
Foto: Dok Republika
Aplikasi tiktok shop saat dibuka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, mengatakan pelarangan dan penutupan operasional platform TikTok Shop berdampak terhadap bisnis niaga elektronik lain, yang menjual barang murah impor dan membuat produk impor tetap dominan.

"Peraturan Menteri Pedagangan Nomor 31 Tahun 2023 hanya ketat mengatur cross border commerce. Untuk barang impor yang sudah ada di Indonesia, platform masih bebas menjual dan memberikan diskon yang berpotensi memunculkan predatory pricing," ujar Huda dalam keterangan di Jakarta, Ahad (8/10/2023).

Baca Juga

Huda memandang Shopee bakal menjadi platform yang paling diuntungkan dari keluarnya peraturan yang mengatur niaga sosial tersebut. Shopee dan TikTok Shop sama-sama menjual barang impor secara langsung dari luar negeri.

Menurut dia, penutupan platform TikTok Shop hanya memindahkan barang impor dari TikTok ke platform niaga elektronik lain. Bahkan, termasuk juga transaksi melalui Instagram maupun WhatsApp dengan sistem keamanan tidak terjamin.