Senin 09 Oct 2023 10:02 WIB

Hamas Tangkap Lebih dari 100 Warga Israel

Penangkapan berlangsung setelah Hamas melakukan infiltrasi ke wilayah Israel.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Lokasi bangunan yang hancur di Tel Aviv, Israel, 08 Oktober 2023, menyusul serangan roket Hamas pada 07 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Lokasi bangunan yang hancur di Tel Aviv, Israel, 08 Oktober 2023, menyusul serangan roket Hamas pada 07 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --Seorang pejabat senior Hamas, Mousa Abu Marzouki, pada Ahad (8/10/2023) mengatakan, mereka menahan lebih dari 100 orang Israel. Penangkapan berlangsung setelah Hamas melakukan infiltrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel pada Sabtu (7/10/2023).

Marzouk mengatakan kepada outlet berita berbahasa Arab, al-Ghad, jumlah tersebut merupakan tambahan dari lebih dari 30 orang yang dikatakan ditahan oleh kelompok pejuang Jihad Islam Palestina. Para pejuang Palestina membawa tawanan tersebut ke Gaza. Jumlah tawanan belum diketahui sampai kedua kelompok pejuang tersebut mengumumkannya.

Baca Juga

Para tawanan tersebut merupakan tambahan dari sedikitnya 700 warga Israel yang terbunuh.  Termasuk setidaknya 260 korban tewas dari sebuah festival musik yang dihadiri oleh ribuan orang Israel ketika Hamas menyerang. Jumlah totalnya diperkirakan akan lebih tinggi karena tim paramedis masih bekerja di area tersebut.

Hamas akan menggunakan warga Israel yang ditangkap untuk mencapai kesepakatan pembebasan warga Palestina di penjara-penjara Israel. Saat ini, jumlah warga Palestina yang saat ini berada di balik jeruji besi Israel adalah 5.200 orang, termasuk 33 perempuan dan 170 anak-anak.  Jika diadili, tahanan Palestina akan diadili di pengadilan militer.

Banyak yang berpendapat bahwa Gaza adalah penjara terbuka. Sekitar 2,2 juta orang diblokade oleh Israel di daerah kantong kecil di pesisir pantai. Sejak 1967, ketika Israel menduduki Yerusalem Timur, Jalur Gaza, dan Tepi Barat, Israel telah menangkap sekitar satu juta warga Palestina.

Satu dari setiap lima warga Palestina telah ditangkap dan didakwa berdasarkan 1.600 perintah militer yang mengendalikan setiap aspek kehidupan warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan militer Israel.  Tingkat penahanan pria Palestina meningkat dua kali lipat, atau dua dari setiap lima orang telah ditangkap.

Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat, negara yang terkenal dengan populasi penjara terbesar di dunia, satu dari 200 orang dipenjarakan. Tingkat pemenjaraan di kalangan warga kulit hitam Amerika lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tingkat keseluruhan. Namun angka tersebut hanyalah sebagian kecil dari kemungkinan rata-rata orang Palestina untuk menghabiskan waktu di penjara.

Kelompok hak asasi Tahanan Palestina Addameer menggambarkan sistem penjara Israel sebagai kompleks mesin mengerikan dalam bentuk, hukum, prosedur, dan kebijakan. Sistem ini dirancang untuk melikuidasi dan membunuh. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement