Senin 09 Oct 2023 11:58 WIB

JK: Serangan Pejuang Hamas untuk Kemerdekaan Palestina

Serangan bersandi ‘Badai al-Aqsa’ dilakukan serempak melalui udara dan darat.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Fernan Rahadi
Sebuah roket diluncurkan oleh pejuang Hamas di Kota Gaza yang menargetkan zionis Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Sebuah roket diluncurkan oleh pejuang Hamas di Kota Gaza yang menargetkan zionis Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan Hamas ke wilayah Zionis Israel, Sabtu (7/10/2023), dinilai sebagai bentuk perlawanan untuk kemerdeksaan rakyat Palestina. Mantan wakil presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengaku salut dengan aksi yang dilakukan para pejuang Brigade al-Qasam dalam menunjukkan perlawanan atas penjajahan Zionis Israel.

"Itu (serangan) suatu tindakan yang luar biasa dilakukan untuk kebebasan, dan juga untuk kemerdekaan (rakyat Palestina)," kata Jusuf Kalla melalui siaran pers video yang diterima Republika di Jakarta, Senin (9/10/2023). Jusuf Kalla mengamati, serangan ke wilayah Zionis Israel yang terjadi pada akhir pekan lalu itu, menjadi aksi perlawanan bersenjata terbesar, dan tersukses yang dilakukan oleh para pejuang Palestina dari Jalur Gaza dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga

Jusuf Kalla menilai, serangan tersebut pun berhasil menunjukkan kepada masyarakat dunia, bahwa para pejuang Hamas di Gaza masih memiliki taring tajam untuk membebaskan Palestina dari cengearaman penjajahan Zionis Israel. "Luar biasa penyerangan itu sehingga tidak diketahui oleh Israel. Jarang terjadi seperti itu, dan sangat cermat, dan terencana sekali serangan itu," kata Jusuf Kalla. 

Pada Sabtu (7/10/2023), pejuang Hamas dari Brigde al-Qassam melakukan serangan ke wilayah Zionis Israel. Serangan tersebut bersandi ‘Badai al-Aqsa’ dilakukan serempak melalui udara dan darat. Serangan jarak jauh kelompok pejuang kemerdekaan Palestina itu, masih mengandalkan roket-roket kendali yang menyasar belasan kota di wilayah timur dan sisi selatan yang dikuasai Israel. Bahkan, pada Ahad (8/10/2023) dini hari, serangan roket-roket pejuang Hamas, tersebut mampu menembus Tel Aviv-Yafo.

Selain mengandalkan roket-roket, serangan pejuang Hamas juga dilakukan menggunakan armada perang paralayang. Paragliding yang dilengkapi dengan senjata laras panjang, melalui udara memasuki zona Israel sembari melakukan serangan-serangan di beberapa kota-kota yang dikuasai Israel. Sementara dari jalur darat, tentara pejuang Hamas, bersama masyarakat di Gaza menembus barikade, dan tembok pembatas berduri untuk masuk ke wilayah yang dikuasai Israel.

Dari serangan tersebut, pejuang Hamas mencapai titik terjauh 40 Kilometer (Km) dari Jalur Gaza ke wilayah yang dikuasai Israel. Dari pemberitaan internasional, sampai dengan Senin (9/10/2023) tercatat hampir 1.000 warga Zionis Israel tewas. Dan kelompok pejuang Hamas menyandera ratusan warga, termasuk para tentara dan jenderal Zionis Isarel. Atas serangan tersebut, pemerintah Zionis Israel menyatakan perang. Serangan balasan yang dilakukan tentara Zionis Isarel menggunakan pesawat tempur, pun menyasar warga-warga sipil di Jalur Gaza. 

Sampai dengan Senin (9/10/2023), serangan udara tentara Zionis Israel masih terjadi. Perlawanan masyarakat Gaza, serta aksi perjuangan kelompok Hamas, juga masih terjadi. Sejumlah kalangan dunia, mendukung aksi bersenjata pejuang Hamas tersebut. Meskipun beberapa tokoh dunia, meminta agar Zionis Israel, dan Hamas kembali ke gencatan senjata.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement