REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin memastikan cadangan beras di Provinsi Jabar aman hingga akhir 2023.
"Jawa Barat masih surplus sekitar 1,2 juta ton. Jadi saya rasa cadangan beras di Jabar aman hingga akhir tahun," ujar Bey, Senin (9/10/2023).
Bey mengatakan, hal tersebut terlihat dari proyeksi jumlah produksi beras yang lebih besar dibandingkan jumlah konsumsi beras masyarakat hingga November 2023.
"Hingga November ini diperkirakan di Jabar menghasilkan sekitar 8,6 juta ton gabah kering giling. Ini setara dengan produksi beras sebesar 4,9 juta ton. Sementara konsumsi sampai November diperkirakan sebesar 3,6 juta ton," jelas Bey.
Bey mengatakan, Jabar memiliki luas panen sekitar 1,5 juta ha dari 10,4 juta ha luas panen secara nasional. Namun dari luas tersebut, kata dia, Jabar mampu memberikan kontribusi sebesar 17 persen produksi beras nasional.
"Jadi secara lahan kurang lebih 10 persen, tetapi secara produksi, Jawa Barat menyumbang 17 persen, jadi di atas rata-rata nasional," katanya.
Pj Gubernur Bey Machmud mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau panen raya di Desa Ciasem Girang, Kabupaten Subang, Ahad (8/10/2023).
Presiden Jokowi selain melihat secara langsung proses panen di Ciasem juga berbincang dengan sejumlah petani. Produksi padi di Desa Ciasem mencapai 9 juta ton per hektare. Jumlah tersebut di atas produksi rata-rata nasional.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Badan Pangan Nasional sekaligus Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi dan Bupati Subang Ruhimat.