Senin 09 Oct 2023 15:03 WIB

Eks Direktur Cerita Masa Suram Ducati Bersama Rossi Hingga Kesuksesan Pecco Bagnaia

Ducati gagal menghadirkan motor yang sesuai dengan gaya membalap Rossi.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Valentino Rossi saat mengendarai motor Ducati GP12.
Foto: REUTERS/Mohammed Dabbous
Valentino Rossi saat mengendarai motor Ducati GP12.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti membeberkan perjalanan melalui tahun suram hingga menuju kejayaan tim motor asal Italia tersebut. Ada cerita tentang Valentino Rossi di sana.

"Saya bekerja untuk Ducati dari 1997 hingga 2007, lalu saya meninggalkan perusahaan tersebut. Saya pergi mengelola World Superbike untuk para promotor," kata Ciabatti dikutip dari Crash.net, Senin (9/10/2023).

Baca Juga

Ducati kerap kalah pamor dari tim motor MotoGP asal Jepang sejak memasuki era awal 1990-an. Proses perbaikan tim yang berasal dari Bologna, Italia mulai menunjukkan hasilnya dalam tiga tahun terakhir.

Tahun lalu, Francesco Bagnaia memenangkan kejuaraan MotoGP pertama Ducati sejak Casey Stoner pada 2007, mengakhiri 15 tahun penantian panjang. Menariknya reputasi Ducati meningkat bersamaan dengan tim MotoGP asal Benua Eropa salah satunya KTM serta Aprila yang berdomisil di Venesia.

Ciabatti melanjutkan, pada 2012 Audi membeli Ducati dan menginginkan adanya perubahan dalam departemen balap. "Dan Ducati berada pada tahun kedua dari kemitraan yang gagal bersama Valentino Rossi. Pembalap Italia yang paling ikonik awalnya diharapkan bisa mendongkrak reputasi Ducati di ajang balap MotoGP," ujar Ciabatti.

Para insinyur Ducati berusaha keras mengubah motornya agar sesuai dengan gaya berkendara the Doctor. Namun, percobaan itu gagal dan Rossi hanya mampu meraih tiga podium.

Wajar apabila publik mengharapkan ekspektasi lebih jika Rossi dapat meningkatkan popularitas Ducati di lintasan balap MotoGP. Sebab, pemilik nomor 46 sudah membuktikan ketika pindah dari Honda ke Yamaha pada 2004 silam.

Lebih lanjut, Ciabatti menyebut, insinyur yang membalikkan nasib buruk Ducati telah merapat. 

"Berkat CEO Claudio Domenicali, kami berhasil meyakinkan Gigi Dall’Igna untuk mempertimbangkan Ducati dan menerima tantangan tersebut. 

“Dia menjawab ya, dia bergabung dengan tim. Titik baliknya adalah 2014 saat merancang sepeda motor dengan mesin baru. Motor ini, GP15, luar biasa. Kami hampir memenangkan grand prix pertama, jika bukan karena Valentino!"

Sepeninggal VR46, Ducati menjalin kerja sama bersama Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone. Hanya, keduanya tak mampu meruntuhkan dominasi Marc Marquez bersama Repsol Honda.

Hingga pada akhirnya perjalanan serta perjuangan panjangan Ducati berujung manis saat di bawah kendali Francesco Bagnaia. Pecco, sapaan akrabnya, sukses mempersembahkan gelar juara musim 2022.

Bahkan rider asal Italia itu kini tengah bersaing untuk bisa mempertahankan gelar juara bersaing dengan pembalap Spanyol dari tim Pramac Ducati Jorge Martin.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement