REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Maraknya kasus perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah dinilai merupakan kesalahan kebijakan pengembangan ekosistem sekolah ramah anak.
Menurut Pengamat Pendidikan Doni Koesoema, guru bimbingan konseling (BK) di SMP dan SMA peranannya belum maksimal. Sedangkan di sistem pendidikan SD tidak ada BK.
"Ini bukan masalah guru BK saja. Masalah besarnya bukan di guru BK, tapi kebijakan keseluruhan dalam pengembangan ekosistem sekolah yang ramah anak," jelas Doni.
Banyaknya kasus perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah menjadi bukti bahwa sekolah belum bisa menjadi lingkungan yang ramah untuk anak. Selain itu, kurikulum saat ini dinilai memaksa peserta didik melakukan sesuatu yang belum mampu mereka lakukan.