REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi berharap presidensi Brasil di G20 akan membawa suara dari negara-negara Selatan Global (Global South). Hal itu disampaikan Retno seusai melakukan pertemuan dengan Menlu Brasil Mauro Vieira di gedung Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin (9/10/2023).
“Tahun depan, Brasil akan memimpin G20, dan Indonesia mendukung penuh kepresidenan Brasil di G20. Saya menggarisbawahi pentingnya menjaga momentum dan memperkuat suara negara-negara Global South. Jika negara-negara berkembang seperti kita bekerja sama, kita bisa menjadi kekuatan positif yang mendorong perubahan transformatif,” kata Retno dalam konferensi pers bersama Mauro Vieira.
Retno yakin kepresidenan Brasil di G20 akan terus mendukung agenda yang mendorong stabilitas, solidaritas, dan kesetaraan dalam tatanan global. Vieira, pada gilirannya, menyampaikan persetujuan atas pernyataan Retno perihal kerja sama di antara negara-negara Global South. “Kami setuju bahwa Global South harus bekerja lebih dekat untuk membawa kepentingan dan kebutuhan mereka dalam agenda internasional,” ujar Vieira.
Dia menambahkan, terkait hal tersebut, Brasil telah menetapkan tiga prioritas untuk presidensinya di G20 tahun depan. Ketiga hal itu adalah inklusi sosial serta perang melawan kelaparan dan ketimpangan, pembangunan berkelanjutan, dan reformasi konstitusi tata kelola global.
Selain melakukan pertemuan bilateral, Vieira dan Retno juga berpartisipasi dalam pertemuan trilateral dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Dr Kao Kim Hourn. “Pagi ini, di bawah kepemimpinan Indonesia, Brasil juga mengadakan dialog trilateral pertamanya dengan ASEAN yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Jenderal ASEAN Dr Kao. Brasil sangat menantikan untuk memperdalam kerja sama dengan ASEAN sehubungan dengan kemitraan dialog sektoral yang baru-baru ini terjalin,” ucap Vieira.
Dia menambahkan, Brasil siap meningkatkan kerja sama dengan ASEAN dan setiap negara anggotanya.